Operasi Ketupat, Polda Sumsel Turunkan 5.043 Personel Gabungan

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen A Rachmad Wibowo (ist/rmolsumsel.id)
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen A Rachmad Wibowo (ist/rmolsumsel.id)

Polda Sumsel dan stakeholder serkait bersiap melakukan pengamanan selama Idul Fitri 1445 Hijriyah tahun 2024. Pengamanan itu akan berlangsung dalam Operasi Ketupat Musi 2024.


Ada 5043 personel gabungan terdiri dari Polda, Polres jajaran, TNI, Dishub, dan Satpol-PP yang akan diterjunkan selama Operasi tersebut. 

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan pihaknya bersama seluruh stakeholder menggelar operasi ketupat dalam rangka memberikan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat, menciptakan rasa aman, tertib dan lancar dalam berlalu lintas di masyarakat khususnya pelaksanaan ibadah perayaan hari raya Idul Fitri melalui berbagai kegiatan kepolisian.

"Polri tidak mungkin bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa adanya kerjasama yang baik bersama seluruh stakeholder yang ada. Kami sangat mengharapkan sinergitas dan kerjasama dinas instansi terkait," katanya, Kamis (28/3).

Ia menilai, permasalahan utama yang dihadapi saat musim lebaran adalah soal kemacetan lalu lintas di samping gangguan lain berkaitan dengan kondisi alam seperti banjir dan longsor.

Permasalahan kemacetan yang dialami wilayah Sumsel ini utamanya terkait dengan intensitas di perlintasan kereta api. Aktivitas perjalanan kereta api bisa mencapai 18 kali setiap hari. 

"Dengan panjangnya rangkaian kereta api, memerlukan setidaknya waktu 4 sampai 5 menit untuk melintas. Kemudian untuk proses terurainya kembali perjalanan kendaraan, membutuhkan waktu antara 20 sampai 30 menit. Ini perlu kita sadari bersama. Sehingga kami himbau masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur kanan. Karena ini akan berakibat fatal, yakni timbulnya kemacetan yang parah," katanya.

Sementara itu Direktur Lalulintas (Dirlantas) Kombes Pol Pratama Adhyasastra mengatakan setidaknya ada 46 lokasi rawan kecelakaan tersebar di hampir seluruh wilayah dan 40 titik rawan kemacetan yang menjadi atensinya. 

Ada 46 lokasi rawan kecelakaan diantaranya 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, 2 titik di Empat Lawang, 2 titik di Lahat, 3 titik di Pagaralam, 2 titik di Pali, 2 titik di OKI, 3 titik di OKUS, 2 titik di OKUT, 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir dan 4 titik di Palembang. 

Sementara ada 40 lokasi rawan macet diantaranya 1 titik di Musi Banyuasin, Muara Enim, Muratara, Musi Rawas, Empat Lawang, OKUS. 2 titik di Ogan Ilir dan Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih. 3 titik di Lahat dan OKU. 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin dan 10 titik di Palembang.

 

"Sedangkan data perlintasan kereta api ada 64 titik yang 35 diantaranya berpalang pintu, sedangkan 29 lainnya tidak berpalang pintu, serta data jalan rusak tercatat ada di 60 lokasi dan rawan banjir di 88 lokasi tersebar," kata Pratama.

Pratama menjelaskan beberapa perlintasan kereta api yang berdekatan dengan persimpangan padat aktivitas kendaraan yakni di simpang Belimbing yang merupakan akses keluar masuk ke beberapa wilayah kabupaten dan kota, sementara tidak terdapat jalur alternatif sehingga menimbulkan antrean panjang.

Pihaknya akan mendirikan 92 Pos (55 Pos Pam, 23 Pos Yan dan 13 Pos terpadu.

 

Jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 1.563 personel (223 dari Polda dan 1.340 dari Polres jajaran). 

Sementara dukungan instansi terkait sebanyak 3.480 personel dengan rincian 329 orang TNI, 379 Dishub, 396 Pol PP, 270 Dinkes, 85 Damkar dan lainnya sebanyak 2.021. 

Sarana prasarana terdiri dari 6 unit mobil patroli PJR, 21 unit patroli TOL, 29 mobil derek TOL, 11 unit mobil ambulance TOL, 182 mobil patroli Pos Pam dan pelayanan terpadu, 18 unit mobil derek dan 91 unit mobil ambulance.

"Sasaran kita adalah terciptanya situasi kamseltibcar lantas, menurunkan jumlah fatalitas korban laka, melancarkan distribusi logistik dan BBM serta mengantisipasi semua bentuk gangguan kamtibmas sebelum, pada saat dan sesudah perayaan lebaran tahun ini," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Ari Narsa JS menjelaskan pembatasan kendaraan angkutan barang selama arus mudik dan arus balik lebaran 2024.

"Pembatasan operasional mobil barang meliputi mobil barang tiga sumbu atau lebih, kereta tempelan atau kereta gandengan dan mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu) dan hasil tambang serta bahan bangunan seperti besi semen dan kayu," katanya.