Janji Tak Ditepati, Warga Empat Lawang Minta Lahan Dikembalikan

Warga mengadakan pertemuan dengan perusahaan sawit terkait kisruh soal sengketa lahan. (Handout)
Warga mengadakan pertemuan dengan perusahaan sawit terkait kisruh soal sengketa lahan. (Handout)

Warga Desa Canggu, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang, mengadakan pertemuan dengan PT Elap terkait kisruh soal sengketa lahan kebun sawit.


Masalah ini sudah terjadi selama 13 tahun. Masyarakat meminta lahan untuk dikembalikan karena janji perusahaan tidak ditepati.

Suhadin, perwakilan masyarakat dan salah satu pemilik kebun mengatakan bahwa dirinya dan masyarakat pemilik kebun lain merasa teraniaya sejak lama.

"Kami tahu bahwa perusahaan ini merupakan takeover dari perusahaan yang lama. Mungkin mereka memang tidak tahu dan tidak paham tentang permasalahan ini," ucapnya.

Harapannya tetap sama seperti dulu, yakni minta dikembalikan kebun warga yang dipakai perusahaan.

Diketahui bahwa tanah milik masyarakat yang dipakai perusahaan PT Elap seluas 260 hektar. Sesuai dengan MoU dengan manajemen perusahaan yang lama, adanya pembagian hasil keuntungan 70% untuk warga dan 30% untuk perusahaan.

Tuntutan masyarakat sendiri hanya dua, kembalikan tanah yang menjadi hak mereka, atau perusahaan bisa membeli tanah itu secara langsung. 

"Tanah kami tidak banyak, hanya 260 hektar, dan itu dikembalikan saja kepada kami. Atau kita bisa duduk bersama mencari win-win solution untuk permasalahan ini. Atau perusahaan bisa bayar tanah kami yang 260 hektar itu," harapnya.

Selain sengketa lahan, ada juga pembahasan mengenai jalan yang diblokade oleh warga. Untungnya permasalahan terkait blokade jalan sudah selesai.

Ditanyai terkait kemungkinan menempuh jalur hukum, Suhadin mengatakan sangat mungkin apabila masalah itu terus berlarut-larut dan tidak ada penyelesaian.

Asisten I Setda Empat Lawang, Dadang Munandar yang turut hadir menjelaskan, pemerintah hadir sebagai penengah dalam kisruh ini.

"Kami datang ini sebagai penengah sengketa lahan antara masyarakat dan pihak PT. Elap. Masyarakat sudah memberikan tuntutan mereka dan diterima langsung oleh perwakilan perusahaan, yang kemudian mereka akan sampaikan kepada pimpinan yang ada di Medan," terangnya.

Dadang juga mengatakan akan menunggu hasil, dan belum berani mengatakan tentang masalah lainnya karena masih dalam proses.

Sedangkan dari pihak perusahaan sendiri belum mau memberikan keterangan kepada wartawan terkait permasalahan ini.