Sebanyak 74 anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) masa jabatan 2024-2029, melakukan pengucapan sumpah/janji dalam sidang Paripurna DPRD Sumsel, Selasa (24/9).
- Soal Pemasangan Lift di Jembatan Ampera, DPRD Sumsel Akan Panggil Satker PJN Wilayah III Kementerian PUPR
- PDI Perjuangan Sumsel Bantah MInta Mahar Politik Calon Kepala Daerah
- Sufmi Dasco Jamin Hubungan Prabowo Subianto dan Surya Paloh Tetap Harmonis
Baca Juga
Dalam pelantikan itu sendiri, pimpinan DPRD Sumsel sementara ditunjuk Andie Dinialdie, yang juga anggota DPRD Sumsel terpilih dari Partai Golkar dan didampingi Wakil Ketua Sementara oleh Raden Gempita dari Partai Gerindra.
Dari 75 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), masa jabatan 2024-2029 yang dilantik tersebut, 30,6 persen atau hanya 23 dari total 75 anggota DPRD Sumsel periode 2019-2024 masih diisi muka lama, dan hampir 70 persen muka baru.
Sebenarnya, ada sekitar 26 muka lama, namun tiga nama mengundurkan diri dari legislatif, karena ikut dalam kontestasi Pilkada 2024.
Adapun 23 nama muka lama itu antara lain: Chairul S Matdiah (Demokrat), HM Anwar Syadat (PKS), Nopianto (NasDem), M Yansuri (Golkar), Zulfikri Kadir (PDIP), Tamtama Tanjung (Demokrat).
Lalu ada nama Raden Gempita (Gerindra), Sri Sutandi (NasDem), Syahrudin (Perindo), Lindawati Syarofi (Golkar), Nilawati (PKB), Andie Dinialdi (Golkar), Fathan Qorbi (PKB), Syamsul Bahri (Nasdem).
Kemudian, Oktafiansyah (PKB), David Aljufri (Golkar), Toyeb Rakembang (PAN), Thamrin (Golkar), Susi Imelda (PDIP), Nadia Basjir (Golkar), Nasrul Halim (PKB) dan MF Ridho (Demokrat).
Tercatat 52 calon anggota DPRD Sumsel merupakan wajah baru, diantaranya merupakan keluarga kepala daerah di Sumsel.
Diantaranya, Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos (putra sulung mantan Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati), Meillinda (NasDem) adik kandung mantan Gubernur Sumsel Herman Deru, Zaitun Mawardi (Gerindra) anak mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Rita Suryani (PDIP) istri Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni.
Lalu ada Ike Meilina (Demokrat) menantu mantan Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki, Aziz Ari Saputra (PKB) anak mantan Penjabat (Pj) Bupati OKI Djakfar Shiddiq, M Alki Ardiansyah (PAN) anak mantan Bupati OKI Iskandar.
Fenus Antonius (PAN) adik kandung mantan Wakil Bupati OKU Timur Feri Antoni, Isyana Lonitasari (Demokrat) istri Bupati OKU Selatan Popo Ali, Lury Elza Alex Noerdin (Golkar) anak mantan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Ismail Hairul Pala (Demokrat) adik ipar mantan Bupati Lahat Cik Ujang.
Persi (PAN) adik ipar mantan Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad, Rica Novlianty (Gerindra) anak Wakil Bupati Musi Rawas Suwarti, M Amin (Golkar) keponakan Bupati Musi Rawas Ratna Machmud.
Kemudian, Andi Rizkiansyah (Golkar) anak mantan Pj Bupati Musi Banyuasin Apriadi, dan terakhir M Syarif Hidayatullah (PDIP) anak mantan Bupati Banyuasin Askolani.
Termasuk juga Romiana Hidayati (PDIP), yang merupakan adik dari Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi.
Pelantikan dilakukan Ketua Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Sumsel, dan dihadiri Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, anggota DPR RI dari Dapil Sumsel, serta Forkopimda Sumsel.
Terdapat 1 orang yang belum dilantik, dikarenakan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum turun atas nama Dwi Septaria Asgianto dari Dapil VI (Pali- Muara Enim- Prabumulih), yang menggantikan suaminya Asgianto karena maju Pilkada Pali 2024.
Pengamat politik Sumsel Ade Indra Chaniago menilai secara pribadi dirinya agak prihatin dengan maraknya jumlah keluarga politik khususnya di Sumatera Selatan, terlebih lagi jumlahnya yang hampir mencapai angka 20%.
“Ada beberapa hal yang mendasari keprihatinan tersebut, pertama karena keluarga politik yang dilantik tersebut nyaris tidak pernah terdengar aktivitasnya di ruang publik sehingga wajar kalau pada akhirnya kita ragu dengan kapasitas mereka, dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat,” kata dosen Stisipol Candradimuka Palembang ini, Rabu (25/9).
Kedua, dirinya melihat bahwa mereka adalah orang-orang beruntung sekaligus yang diuntungkan dari keberadaan keluarga politik, karena tidak dapat dihindari bahwa posisi mereka sangat diuntungkan karena secara otomatis keluarga politik punya akses lebih dari kekuasaan keluarga tersebut, mulai dari akses birokrasi, akses penyelenggara hingga akses logistik, itu belum termasuk bonus popularitas yang pada akhirnya membuat mereka semua dapat terpilih.
“Dengan kata lain saya mengatakan bahwa agak sulit rasanya ketika kita berharap pada mereka untuk dapat menjadi wakil rakyat yang betul-betul mewakili rakyatnya, karena paham dan tau apa yang menjadi persoalan sekaligus menjadi harapan rakyat atau pemilih terhadap wakilnya yang baru saja dilantik,”katanya.
Sebelumnya Ketua DPRD Sumsel Sementara Andie Dinialdie setelah dilantik, memohon dukungan sepenuhnya kepada semua anggota DPRD Sumsel yang telah dilantik, guna dapat menyelesaikan tugas- tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab, yang dilandasi semangat kebersamaan.
"Semoga hari ini merupakan langkah awal yang baik bagi kita sebagai anggota DPRD Sumsel masa jabatan 2024-2029, dalam membawa tongkat estafet perjuangan yang kita terima dari Dewan sebelumnya untuk menuju cita- cita pembangunan daerah Sumsel khususnya dan nasional pada umumnya," kata Andie.
Diungkapkan politisi partai Golkar Sumsel ini, untuk mewujudkan hal tersebut, tidak ada kata lain semua harus bekerja keras, profesional dan sungguh- sungguh serta merumuskan program pembangunan yang terencana dengan baik.
"Sehingga kami yang dititipkan amanat dan kepercayaan oleh rakyat Sumsel ini, InsyaAllah diberikan kekuatan, " katanya.
Ditambahkan Andie, DPRD Sumsel juga dalam waktu dekat akan langsung melaksanakan beberapa kegiatan yang mendesak. Diantaranya, penyusunan peraturan tata tertib, pembentukan fraksi- fraksi, penetapan pimpinan definitif serta membentuk alat- alat kelengkapan lainnya.
"Hal tak lain, untuk mengoptimalkan tugas, maka dalam waktu dekat ini semua anggota DPRD Sumsel akan mengikuti orientasi dan pendalaman tugas pokok dari tanggal 30 September hingga 4 Oktober 2024 di Jakarta, ' katanya.