Napak Tilas Sido Ing Rejek: Komunitas Koboi Disambut dengan Antusias oleh Sultan Palembang

apak Tilas Sido Ing Rejek Oleh Komunitas Koboi Disambut Sultan Palembang
apak Tilas Sido Ing Rejek Oleh Komunitas Koboi Disambut Sultan Palembang

Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 pada tanggal 17 Agustus 2023, Komunitas Sosial Berkuda Ogan Ilir (Koboi) menggelar napak tilas untuk menghormati perjuangan Pangeran Sido Ing Rejek. 


Dalam perjalanan berkuda yang dilakukan dari 16 hingga 17 Agustus 2023, tujuh anggota Koboi menjalani perjalanan dari Berkuda Indralaya-Palembang. Acara ini mendapat sambutan hangat dari Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn dan sejumlah tokoh terkemuka.

Pangeran Sido Ing Rejek, pendiri Kesultanan Palembang Darussalam yang makamnya berada di Desa Saka Tiga, Ogan Ilir, dihormati dalam perjalanan napak tilas ini. Selama perjalanan, mereka menggunakan kuda jenis sandel (lokal) yang diberi nama "Saka" oleh Sultan Palembang. Dalam penugasan bergantian, koboi ini menempuh perjalanan menuju Palembang.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV menyambut kedatangan Koboi dengan apresiasi. Ia melihat napak tilas sebagai langkah kreatif yang memiliki potensi untuk diperluas lebih luas di masa depan dengan melibatkan lebih banyak komunitas. Ia juga menekankan betapa pentingnya bagi generasi muda untuk mengenali sejarah Palembang, termasuk perjuangan Pangeran Sido Ing Rejek melawan VOC pada tahun 1659.

“Bisa mengikutkan beberapa komunitas karena acara seperti ini sangat baik untuk generasi muda mengetahui  diri kita dan mereka bisa tahu sejarah  Palembang bukan adanya Kesultanan juga ada Kerajaan juga  dimana Sido Ing Rejek merupakan raja Kerajaan Palembang yang melawan VOC tahun 1659 sehingga beliau  pindah ke Saka Tiga,” kata SMB IV.

Muhammad Adi Saputra, penggagas Koboi, menjelaskan bahwa napak tilas ini berfungsi untuk menggali kembali sejarah yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh generasi sekarang. Mereka juga mengunjungi makam Pangeran Sido Ing Rejek di Desa Saka Tiga selama perjalanan mereka.

Napak tilas ini memiliki arti yang dalam dalam rangka memupuk nasionalisme, terutama pada generasi penerus. Dengan memahami akar sejarah negara, diharapkan generasi muda akan memiliki semangat belajar, berkontribusi dalam pembangunan, dan mengadopsi sikap patriotik.

“Kebetulan di daerah kami , makam beliau almarhum kemudian kita penasaran menggali titik awalnya tadi, alhamdulilah  niat kita tersampaikan dengan bertemu zuriat dari Kesultanan Palembang ,” katanya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dan akan terus dikembangkan di masa depan. Keberhasilan acara ini memberikan inspirasi dan semangat baru kepada komunitas dan pihak yang terlibat. Melalui napak tilas ini, sejarah dan perjuangan Pangeran Sido Ing Rejek semakin dipahami dan dihargai oleh masyarakat.

Sebelumnya, Pangeran Sido Ing Rejek adalah raja pertama Kesultanan Palembang Darussalam dari tahun 1659 hingga 1704. Peran pentingnya dalam melawan pendudukan Belanda sangat dihormati, dan melalui napak tilas ini, penghormatan kepada beliau terus diwujudkan.