Kesan yang ditunjukkan relawan Joko Widodo dengan mengeluarkan rekomendasi lewat Musyawarah Rakyat (Musra) XVII, di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 12 November 2022, adalah bentuk perlawanan kepada PDI Perjuangan.
- Golkar: Seluruh Menteri Presiden Jokowi Loyal dan Kompak
- Jokowi: Bawaslu Disegani dan Ditakuti, Saya Sampai Grogi
- Doakan Prabowo jadi Presiden, Cak Amir Ajak Peserta Kongres Fatayat NU Bacakan Al Fatihah
Baca Juga
Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, perlawanan itu terlihat dari mayoritas relawan Jokowi yang mengikuti Musra memilih untuk mendukung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, sebagai capres pada 2024 mendatang.
“Hasil Musra Relawan Jokowi ini seperti tamparan ke muka 'banteng moncong putih' yang mengabaikan peran relawan Jokowi,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/2).
Selain itu, Efriza juga melihat bentuk pembangkangan lain relawan Jokowi dari perolehan dukungan anggota-anggota mereka terhadap kader PDIP, salah satunya adalah Ganjar Pranowo, yang tersingkir oleh Airlangga. Pun Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang didukung sedikit relawan.
Dalam Musra, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hanya mendapat dukungan 17,98 persen. Di bawah Airlangga (21,98 persen) dan Prabowo Subianto (18.93 persen).
“Ini direspons balik oleh mereka (relawan Jokowi) dengan melempar Ganjar Pranowo sebagai capres dari hasil Musra relawan Jokowi,” demikian Efriza.
- Survey Elektabilitas Partai di Masa Pandemi, PDI Perjuangan Tetap Teratas
- Din Syamsuddin: Kalau Kekacauan DPT Tak Diselesaikan, Pemilu 2024 Bermasalah!
- DPRD Sumsel Rampungkan Seleksi Anggota Komisi Informasi Periode 2024-2028