Jokowi: Bawaslu Disegani dan Ditakuti, Saya Sampai Grogi

Presiden Joko Widodo. (Ist/Rmolsumsel.id)
Presiden Joko Widodo. (Ist/Rmolsumsel.id)

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merupakan salah satu lembaga yang disegani dan ditakuti, terlebih menjelang pemilihan umum (Pemilu).


Atas dasar itu, Bawaslu diharapkan dapat bekerja dengan penuh integritas dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan acara Konsolidasi Nasional 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).

"Bawaslu ini sangat kuat, sangat ditakuti. Tapi bapak ibu itu tidak merasakan bahwa bapak ibu (Bawaslu) itu disegani, ditakuti. Saya ingin mengingatkan, bahwa dalam proses demokrasi, kepercayaan adalah kunci,” kata Jokowi.

“Penyelenggaran pemilu yang terpercaya akan membuahkan sebuah legitimasi yang kuat,” imbuhnya.

Mantan Walikota Solo ini lantas menceritakan pengalamannya saat dipanggil oleh Bawaslu Jakarta. Jokowi mengaku, meskipun tak mengetahui apa kesalahannya, namun dia pernah merasa grogi.

"Saya pernah dipanggil Bawaslu Jakarta. Saya enggak ngerti kesalahan apa, dipanggil. Sebelum saya datang ke Bawaslu, saya betul-betul sangat grogi betul saat itu," katanya.

"Artinya, artinya, bapak itu semua ditakuti, disegani," imbuh Jokowi.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, Jokowi meyakini bahwa Bawaslu merupakan lembaga yang memegang peran sentral dalam setiap pemilu.

Sebab, siapa saja peserta pemilu, baik itu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), maupun calon kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota pastilah memiliki perasaan grogi yang sama ketika tiba-tiba dipanggil oleh Bawaslu.

"Apalagi diberitahu, ini peringatan terakhir pak cagub, ini peringatan terakhir pak capres, ngeri semuanya. Karena saya pernah merasakannya," demikian Jokowi.