Musim Kemarau Diprediksi Berakhir, Sumsel Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Deras September Mendatang

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Sumsel bakal berakhir. Akibatnya, Sumsel pun bakal diguyur hujan mulai September mendatang.


Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Wandayantolis mengatakan, prakiraan curah hujan dan sifat hujan September di Sumsel berdasarkan keluaran model dinamis ECMWF versi 01.08.2021. Terjadi dinamika atmosfer pada bulan Agustus. Dimana, aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin timuran, kecuali wilayah Sumatera bagian utara. 

Terdapat pola siklonal di Samudera Hindia barat Sumatera. Pola angin sama dengan normalnya. Sementara itu, kondisi ENSO Netral -0.39 dan diprediksi masih akan berlangsung hingga Desember hingga Februari 2022. Indeks Dipole Mode menunjukkan prasyarat kondisi Dipole Mode Negatif -0.6 dan akan berlangsung setidaknya hingga Januari 2022. 

"Rata-rata anomali suhu muka laut perairan Indonesia menunjukkan kondisi netral hingga hangat dengan kisaran anomali suhu muka laut antara -0.5 sampai +1.0 celsius," katanya, Jumat (27/8)

Berdasarkan pertimbangan kondisi dinamika atmosfer. September mendatang di wilayah Sumsel diprediksi mengalami curah hujan menengah 150—300 mm. Curah hujan tinggi 300—500 mm diprediksi terjadi di Musi Rawas Utara bagian barat, Empat Lawang bagian selatan, Lahat bagian selatan, Pagar Alam, sebagian kecil Muara Enim bagian selatan, dan OKU Selatan bagian barat hingga selatan.

"Berdasarkan perkiraan sifat hujan pada September, Sumsel akan mengalami sifat hujan atas normal," terangnya. 

Dia menambahkan, secara klimatologis peluang hujan yang terjadi dengan kategori sedang yakni 20 - 50 mm perhari sebanyak 1 hingga 2 hari hujan, Frekuensi hujan paling sering terjadi yaitu sangat ringan hingga ringan yang berlangsung 5 hingga 8 hari

Sedangkan untuk hujan deras masih cukup rendah. Karena menjelang berakhirnya musim kemarau ini diperkirakan terjadi penurunan curah hujan. Karena itu, pihaknya mengimbau untuk tetap melakukan penghematan air dan menjauhi aktivitas membakar lahan dengan cara dibakar. 

"Saat ini meski di musim kemarau juga peluang curah hujan ringan juga masih dapat terjadi di wilayah Sumsel," tutupnya