Guncangan gempa tekhtonik Magnitudo 6,1 SR dan magnitudo 6,5 SR yang terjadi pada 132 Km arah timur laut Tuban terasa hingga semua wilayah di Kabupaten Lamongan.
- Kuota Belum Pasti, Calon Jemaah Haji Diminta Tetap Mempersiapkan Diri
- Kapolda Sumsel Bagikan Sembako Kepada Masyarakat Kecamatan Plaju Terdampak Covid-19
- Mantan Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Jabat Kapolrestabes Palembang
Baca Juga
Warga yang merasakan getaran akibat pergeseran sesar aktif laut jawa itu, sontak segera keluar rumah atau tempat aktivitasnya masing- masing untuk mengamankan diri.
Seperti yang diceritakan Auzay, salah seorang ibu rumah tangga dari kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran yang bergegas menggendong anaknya keluar rumah usai mengetahui muncul gempa.
Saat terjadi gempa, ia masih memandikan buah hatinya yang masih berusia dua tahun itu dikamar mandi rumah. Awalnya dia mengira kepalanya pusing mendadak, tapi saat terlihat riak air cukup besar pada bak mandi akibat goncangan, barulah ibu satu anak itu menyadari jika gempa sedang terjadi kemudian segera mengamankan diri.
"Saya sedang memandikan anak di kamar mandi. Tak kira pusing mendadak, tapi setelah lihat air dibak mandi bergejolak baru ngeh kalau ada gempa," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Subhan, penjual gorengan ini baru mengetahui jika terjadi gempa saat melihat minyak di alat penggorengannya beriak hingga hampir tumpah.
"Tau kalau ada gempa pas lihat minyak goreng di wajan kok kocar kacir mau tumpah dan lihat orang- orang pada panik," ungkapnya.
Dari informasi yang dikumpulkan RMOLJatim.id, kekhawatiran warga Lamongan atas peristiwa yang dialami terekam pada beberapa unggahan berbagai platform media sosial. Pengguna jejaring internet saling hampir dari semua wilayah di Kabupaten Lamongan membagikan pengalaman diri dan orang disekitarnya dalam menyikapi gempa yang terhitung sangat jarang dialami.
Meski begitu, hingga saat ini, di Kabupaten Lamongan sendiri, belum muncul laporan mengenai adanya kerusakan rumah warga maupun korban jiwa akibat gempa.
Gempa Tuban yang terjadi, dilaporkan BMKG melakui laman platform X resminya, titik episentrum gempa teknonik berada di koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) dan 112,32 derajat Bujur Timur (BT) atau 126 kilometer arah timur laut Tuban. Dengan kedalaman hiposentrum 10 kilometer.
BMKG mencatat, pada rentang waktu Jum'at 22/3/24 pukul 11.22 WIB hingga 15.52 WIB terjadi 10 kali gempa susulan yang mengiringi gempa di Tuban, dengan skala Magnitudo paling kecil 2,9 SR dan paling besar 6,5 SR yang kesemuanya tidak berpotensi terjadi Tsunami.
- Lahan Gambut di OKI Kembali Terbakar, Tim Pemadam Kesulitan Mencari Sumber Air
- Berkat Hujan dan Pemadaman Intensif, Karhutla di Lahan Gambut PALI Mulai Terkendali
- 10 Wilayah Aceh Muncul Titik Panas, Warga Diminta Waspada Ancaman Karhutla