Minyak Goreng Mahal, Hafisz Tohir: Perhatikan Stok Dalam Negeri Jangan Seluruhnya Ekspor

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI,  Achmad Hafisz Tohir. (ist/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir. (ist/rmolsumsel.id)

Tingginya harga minyak goreng beberapa waktu belakangan disebabkan kegiatan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang sukar dikendalikan pemerintah. Produsen di dalam negeri melihat celah untuk meraup keuntungan tinggi di tengah harga CPO dunia yang melonjak tajam. Tanpa memperhatikan kebutuhan di dalam negeri.  


Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir meminta kepada Menteri Perdagangan agar menyediakan buffer stock untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Perhatikan stok dalam negeri. Tidak boleh semua apapun orientasinya ekspor. Walaupun harga di luar negeri lebih menguntungkan," kata Hafisz Tohir usai seminar perekonomian Sumsel tahun 2021 dan inovasi untuk pemulihan ekonomi Sumsel tahun 2022 di hotel The Zuri, Palembang, Selasa (18/1).

Saat ini kata Hafisz, Kementerian Perdagangan harus melakukan langkah untuk mengendalikan ekpsor CPO ke luar negeri. "Agar kepentingan nasional ini tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, pada seminar perekonomian yang digelarnya bersama Bank Indonesia (BI) pihaknya berupaya menjaring enterprenuer dari kalangan pemuda utamanya mahasiswa.

“Program ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat anak-anak muda, khususnya kita jarring dari kalangan mahasiswa untuk menjadi enterprenuer,” kata Hafisz yang juga Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Menurutnya, BI dapat memberikan pengetahuan literasi tentang kondisi keuangan negara, dari sisi moneter. Dari materi tersebut dapat diketahui bagaimana kita dapat mengendelikan inflasi, mengendalikan peredaran mata uang dan mempertehankan kurs dolar agar tetap stabil.

“Selama lima tahun terakhir kan kurs dolar stabil, 14 ribu nah ini yang kita jaga, karena tiga modal awal inilah yang akan mempermudah dalam urusan keuangan negara, sisi hilirnya yang di ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan),” ujarnya. 

Politisi PAN ini berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi enterprenuer dengan cepat beradaptasi pada era baru di sistem ekonomi dunia yang tentunya berbeda dari masa sebelumnya. Dimana saat ini masih pada masa Pandemi Covid dan dunia sepakat untuk melakukan green ekonomi, artinya sudah tidak lagi menggunakan energi yang merusak lingkungan.