Menggambar Lonjakan Wisatawan dan Padatnya Kendaraan di Sumsel saat Libur Lebaran

Ilustrasi pemudik. (ist/rmolsumsel.id)
Ilustrasi pemudik. (ist/rmolsumsel.id)

Aktivitas mudik Lebaran tahun ini mengalami lonjakan drastis. Sekitar 79 juta penduduk Indonesia pulang ke kampung halaman untuk berjumpa keluarga dan kerabat saat Lebaran setelah dua tahun terakhir mendapat larangan.


Di Sumsel, kepadatan kendaraan pemudik mulai terasa. Data Pemprov Sumsel, sekitar 61 ribu kendaraan plat luar provinsi telah memasuki wilayah Sumsel pada H-3 Lebaran. Lonjakan pemudik diprediksi akan terus bertambah hingga H-1 Lebaran.

Lonjakan pemudik Lebaran juga berimbas terhadap kunjungan lokasi wisata. Pemudik akan memanfaatkan masa libur Lebaran yang cukup panjang untuk berwisata. Sehingga, pemudik yang akan melakukan perjalanan disarankan untuk menghindari jalan yang terhubung di lokasi wisata. Selain itu, ada juga beberapa titik rawan kemacetan yang harus dihindari pemudik.

Ini 26 Titik Rawan Kemacetan di Ruas Jalan Nasional Wilayah Sumsel

Mendekati masa Mudik Lebaran 2022, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah (BBPJN) Sumsel melakukan pemetaan titik rawan kemacetan di ruas jalan nasional di wilayahnya.

Dari pendataan yang dilakukan, ada sekitar 26 titik rawan macet yang tersebar di Jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan lintas penghubung Sumsel serta dalam Kota Palembang.

Rinciannya, lima titik di Lintas Timur, mencakup Pasar Bayung (Km 206+800), Pasar Sungai Lilin (Km 113+750), Detour pembangunan underpass tol (Km 36+400), Pesantren Ittifaqiyah (Km 36+650), Pasar Indralaya (Km 37+050), dan Pasar Tanjung Raja (Km 55+100).

Sementara Jalan Lintas Tengah Provinsi Sumsel ada sembilan titik dan Lintas Penghubung Sumsel ada enam titik. "Titik rawan macet ini disebabkan padatnya arus kendaraan. Selain itu, terdapat pusat keramaian seperti pasar tradisional dan lainnya," kata Kepala BBPJN Sumsel, Budiamin saat meninjau posko PUPR Lebaran 2022 di Indralaya beberapa waktu lalu.

Walau rawan macet, namun BBPJN Sumsel memastikan jalan yang dilalui sudah dalam kondisi mantap. "Sejak H-19, lubang sudah tertutup semua kami sudah berkomitmen untuk zero pothole sehingga kecepatan tempuh pengguna jalan terjaga," katanya.

Secara keseluruhan, kondisi kemantapan jalan nasional sepanjang 1.600,18 kilometer mencapai 92 persen mantap. Sementara sisanya sebesar 7,94 persen atau 134 kilometer masih masuk kategori rusak.

Untuk jalan yang rusak, pihaknya tetap masih melakukan penanganan sementara menghadapi masa mudik Lebaran. Ia melanjutkan BBPJN Sumsel telah menyiapkan 19 Posko Lebaran yang tersebar di seluruh wilayah di provinsi itu.

Polda Sumsel Sebar 1.783 Personel, Amankan Jalur Mudik dan Lokasi Wisata

Keamanan jalur mudik serta gangguan kamtibmas menjadi atensi jajaran Polda Sumsel dalam melakukan pengamanan masa mudik Lebaran 2022. Langkah yang diambil yakni dengan membangun 96 pos pengamanan mudik Lebaran yang disebar di pusat keramaian seperti pasar dan lokasi wisata serta titik rawan macet yang sudah dipetakan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, selain untuk kegiatan pengamanan, pos itu juga bisa digunakan pemudik menjadi tempat istirahat dan mendapatkan informasi terkait dengan rute atau kondisi jalan yang hendak dilewati.

Pos tersebut akan diisi 3.578 personel gabungan yang terdiri dari personel Polri sebanyak 1.783 orang, TNI sebanyak 358 orang, sedangkan pasukan gabungan sebanyak 1.437 orang.

“Kami akan melakukan pengamanan maksimal untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran atau pulang kampung," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, aparat kepolisian beserta Dinas Perhubungan dan TNI setempat telah mempersiapkan berbagai skema untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas kendaraan pemudik.

Diantaranya memasifkan gelar personel di sepanjang ruas jalan, pemasangan marka di persimpangan yang rawan kemacetan, dan terus melakukan pengaturan terhadap truk angkutan barang yang beberapa masih beroperasi di sana.

"Untuk truk memang masih ada yang sudah terlanjur berjalan, namun belum sampai tujuan, hari ini ada toleransi untuk truk angkutan barang melintas yang sebelumnya dikoordinasikan dengan Dishub, tapi mulai besok Jumat (29/4) dini hari mereka akan kami parkir di kawasan yang luas, sehingga arus tidak tersendat," tegasnya.

Industri Pariwisata Panen Rezeki dari Pemudik

Lonjakan jumlah pemudik di tahun ini berimbas kepada pelaku usaha sektor pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel memprediksi selama masa libur Lebaran, jumlah pengunjung yang akan memasuki kawasan wisata di Sumsel diprediksi mengalami peningkatan lebih dari 25 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Disbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal saat dihubungi Kantor Berita RMOLSumsel, Jumat (29/4).

“Untuk peningkatan wisatawan di Sumsel sebetulnya telah dirasakan sejak awal tahun ini dengan meningkatnya okupansi perhotelan yang rata-rata mencapai 70 persen, sehingga pada perayaan libur Lebaran ini kami memprediksi peningkatan akan terus terjadi secara signifikan yaitu diatas 25 persen,” katanya.

Dari data terakhir yang diterima, Aufa menyebut ada sebanyak sekitar 61 ribu kendaraan plat luar daerah yang masuk ke wilayah Sumsel. Kondisi ini tentu turut menjadi perhatian bagi para pelaku pariwisata. Aufa pun mendorong para pengelola untuk melakukan persiapan dengan meningkatkan fasilitas pelayanan.

Untuk daerah destinasi wisata yang akan mengalami lonjakan pengunjung, diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah yaitu kawasan Danau Ranau, Pagaralam, Lahat, Muara Enim, OKI, OKU, OKUT, Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara, dan Palembang. Sehingga dirinya juga berharap pihak keamanan dapat mengantisipasi potensi kemacetan lalulintas di kawasan tersebut.

“Palembang tentu mendapat atensi tersendiri karena banyaknya pemudik dari luar daerah,” ungkapnya.

GM Secretary & Public Relation Hotel Santika Radial Palembang, Siti Dewinta Anggraini mengatakan peningkatan okupansi sudah mulai terasa sejak awal Ramadan lalu.

“Hingga saat ini target okupansi kami sudah di up to 70 persen hingga periode minggu awal Lebaran dan kami optimis untuk target okupansi bulan Mei di 80 persen,” ucapnya

Lonjakan terjadi lantaran panjangnya masa libur Lebaran tahun ini. Siti menyampaikan pihaknya tetap memberikan pelayanan prima dan menyediakan fasilitas lengkap sesuai dengan SOP Hotel Santika Radial Palembang yang berlaku selama masa libur Lebaran tahun ini. “Kami tetap menerapkan prokes Covid-19 yang ketat,” pungkasnya.