Melihat Tradisi Ceng Beng Masyarakat Tionghoa Palembang, Ziarah Makam Leluhur Sebelum 5 April

 Masyarakat Tionghoa Palembang saat melakukan ritual sembahyang Ceng Beng di pemakaman Talang Kerikil Palembang. (Fauzi/RmolSumsel.id)
Masyarakat Tionghoa Palembang saat melakukan ritual sembahyang Ceng Beng di pemakaman Talang Kerikil Palembang. (Fauzi/RmolSumsel.id)

Ritual Ceng Beng atau ziarah kubur ke makam leluhur maupun keluarga dilakukan masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia tidak terkecuali masyarakat Tionghoa di kota Palembang. Ritual Ceng dilakukan awal April sampai tanggal 5 di bulan April yang selalu dilakukan setiap tahunnya. 


Seperti yang terlihat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tionghoa di kawasan Talang Kerikil, Kecamatan Kemuning Palembang. Masyarakat Tionghoa berbondong - bondong ziarah ke makam keluarga dan leluhur untuk mendoakan arwah keluarga mereka yang telah tiada. 

Koordinator Ritual Ceng Beng Chandra Husein mengatakan, ritual Cheng Beng bukan hanya dilakukan masyarakat Tionghoa di kota Palembang saja. Akan tetapi juga dilakukan masyarakat Tionghoa Indonesia bahkan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. 

"Ceng Beng itu merupakan ritual sembahyang dan ziarah di makam makam keluarga maupun leluhur untuk mengingat mereka yang telah meninggal,"kata Chandra Husein kepada wartawan Senin (3/4).

Dikatakan Chandra Husein, ritual Ceng Beng ini juga untuk memperpanjang jalinan tali persaudaraan masyarakat Tionghoa. Karena dengan mengunjungi makam bersama keluarga akan meningkatkan jalinan tali silaturahmi antar keluarga. 

"Rangkaian ritual Ceng Beng di kota Palembang sudah dimulai sejak 1 April hingga 5 April mendatang. Mereka yang ingin datang ziarah ke TPU Talang Kerikil kami atur tempat parkirnya semua ada panitianya dalam dua hari ini ritual Cheng Beng di TPU Talang Kerikil berjalan lancar dan aman,"ungkapnya. 

Dijelaskan Chandra Husein, masyarakat Tionghoa yang ingin melakukan ritual Ceng Beng silahkan datang sepuluh hari sebelum tanggal 5 dan sepuluh hari sesudah tanggal 5 April. 

"Sesuai dengan tradisi ritual masyarakat Tionghoa, bagi yang ingin melakukan Ceng Beng tidak perlu mencari hari baik lagi sebelum dan sesudah tanggal 5 April. Karena kalau di luar itu harus cari hari baik tidak sembarangan harus datang ke makam,"jelasnya. 

Sementara itu, Djong Sun Kim salah satu peziarah mengungkapkan dirinya setiap tahun melakukan ritual Ceng Beng mengunjungi makam orang tuanya yang telah meninggal dunia sejak tahun 1994 lalu. Di Makam orang tuanya Djong Sun Kim bersama saudaranya berdoa untuk mendoakan arwah almarhum ayahnya. 

"Kami juga bawakan makanan kesukaan almarhum semasa hidupnya, terus kami bawakan baju, sepatu untuk dia bisa jalan jalan dan kondangan disana, kami juga bawakan paspornya untuk dia bisa jalan jalan, kami bawakan juga uang dan emas batangan semuanya itu replika dari kertas untuk kita kirim dengan cara dibakar,"ungkapnya.