Tuduhan Amerika Serikat tentang penempatan senjata nuklir Moskow di ruang angkasa, dibantah keras oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Moskow Diserang Teroris, 40 Orang Dikabarkan Tewas
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan, Putin menekankan bahwa negaranya jelas menentang keras tindakan yang membahayakan banyak pihak, sehingga penempatan nuklir tidak akan pernah dilakukan.
“Posisi kami jelas dan transparan: Kami selalu menentang dan kini menentang penempatan senjata nuklir di ruang angkasa,” tegasnya, seperti dimuat AFP pada Rabu (21/2).
Lebih lanjut, Putin menyampaikan bahwa aktivitas ruang angkasa Rusia tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan negara lain, termasuk AS.
Moskow juga disebut sangat terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak di bidang antariksa.
"Kami mendesak tidak hanya kepatuhan terhadap semua perjanjian yang ada di bidang ini, namun juga menawarkan untuk memperkuat kerja sama ini berkali-kali,” kata Putin.
Laporan New York Times menyebut bahwa intelijen AS mengendus upaya Rusia yang ingin mengembangkan senjata nuklir anti-satelit di ruang angkasa.
Jika benar dilakukan maka senjata itu akan mengganggu segala hal mulai dari komunikasi militer hingga layanan transportasi berbasis telepon.
Mengomentari tuduhan AS, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan proyek senjata nuklir ruang angkasa itu tidak pernah ada.
Itu adalah cara Gedung Putih menakut-nakuti anggota parlemen AS agar mengalokasikan lebih banyak dana untuk Ukraina.
"Pertama, tidak ada proyek seperti itu (senjata nuklir di ruang angkasa). Kedua, Amerika tahu bahwa hal ini tidak ada,” kata dia.
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Moskow Diserang Teroris, 40 Orang Dikabarkan Tewas