Mau ke Kebun Strawberry, Bisa Coba Datangi Semendo Darat Ulu Muara Enim

Kebun Strawberry di Semendo Darat Ulu jadi pusat wisata baru masyarakat yang wajib dikunjungi saat liburan. (Noviansyah/Rmolsumsel.id).
Kebun Strawberry di Semendo Darat Ulu jadi pusat wisata baru masyarakat yang wajib dikunjungi saat liburan. (Noviansyah/Rmolsumsel.id).

Sebagai salah satu dataran tinggi yang ada di provinsi Sumatera Selatan, Semendo menyajikan banyak potensi Suber Daya Alam dan agrowisata yang menakjubkan.


Selain didominasi oleh perkebunan Kopi, kini daerah yang khas dengan adat Tunggu Tubang ini mempunyai agrowisata yang menarik, yaitu keberadaan kebun Strawberry yang dikelola oleh salah seorang warga Aremantai, Semendo Darat Ulu (SDU), kabupaten Muara Enim.

Pengelola Imyari's Garden, Imyari (60) mengatakan, bermula dari kunjungannya ke salah satu daerah di Jawa Barat yang membudidayakan Strawberry yaitu Lembang, dirinya tertarik untuk mencoba hal tersebut di kebun miliknya yang berada di desa Segamit.

Alhasil, jerih payahnya untuk berusaha mengembangkan dan mengenalkan tanaman Strawberry di daerahnya berbuah manis, 6 tahun lalu, dirinya berusaha belajar memahami teknik penyemaian Strawberry dari kunjungannya ke Lembang, Cianjur dan Batu, Malang.

"Dari sanalah ide untuk mencoba berkebun Strawberry ini lahir, bibitnya saya dapat dari sana, awalnya sedikit, saya coba untuk menyemai hingga akhirnya berhasil dan semakin banyak," ungkapnya kepada kantor berita RMOLSumsel, Selasa (2/8).

Untuk prosesnya, kurang lebih 6 bulan, 3 bulan pertama dimanfaatkannya untuk belajar penyemaian dan persiapan, kemudian setelah tanam bibit kirang lebih 3 bulan berikutnya sudah mendapatkan hasil.

Kadang-kadang, kata dia, belum sempat dipindah ke area tanam Strawberry tersebut sudah berbuah di polybag, saat ini ada 3 Varietas Strawberry lokal yang coba dikembangkan disini.

"Saibat, memiliki sedikit batang 3 atau dua batang, buahnya banyak dan besar, ada jenis Saibad yang tiap tiga bulan batangnya harus dibuang, karena banyak tunas, nah ada pula yang daunnya banyak namun buahnya kurang itu namanya Senikang," bebernya.

Dari awal Imyari's Garden ini dibuat, diakuinya sudah dibuka untuk umum dan terbuka untuk pengunjung, luas kebun yang dimilikinya sekitar 1,4 hektar namun tidak semua ditanami Stroberi, "Ada juga tanaman lain seperti bunga-bunga untuk tempat berswafoto, disini ada juga bunga Bokor atau Hydrangea macrophylla yang ditanam untuk mempercantik kebun," ujarnya.

Dikatakan Imyari, tarif masuk untuk tiap pengunjung Rp10 ribu sudah boleh mencicipi Stroberi miliknya, kalau di bawa pulang petik sendiri dan timbang itu Rp50 ribu per kilogramnya.

"Kendalanya, masalah jalan, banyak pengunjung mengeluh tentang akses jalan menuju lokasi agrowisata ini, banyak pengunjung dari Pali, Sekayu, Lampung, Bengkulu, Pagaralam mereka mengeluh tentang jarak tempuh dan kualitas jalan yang buruk dan hancur, harapannya semoga segera diperbaiki," pungkasnya.

Salah seorang pengunjung, Rasyid (24) mengatakan dirinya merasa senang dengan adanya agrowisata ini, setidaknya dirinya bisa menjadikan kebun ini perbandingan untuk daerahnya.

"Hanya saja memang akses jalan menuju agrowisata ini masih sangat buruk dan perlu perbaikan," pungkasnya.