BRIN Temukan Candi Lebih Tua Dari Borobudur di Jawa Tengah

BRIN memaparkan hasil temuan mereka berupa candi yang lebih tua dari Borobudur di Jawa Tengah di Pemkab Kabupaten Batang, Jumat (28/10). (ist/RMOLJateng.id)
BRIN memaparkan hasil temuan mereka berupa candi yang lebih tua dari Borobudur di Jawa Tengah di Pemkab Kabupaten Batang, Jumat (28/10). (ist/RMOLJateng.id)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan candi tertua di Jawa Tengah yang berlokasi di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.


Bahkan, umur candi itu jauh lebih tua dibanding candi Borobudur maupun Candi Dieng. 

"Berdasarkan hasil pengecekkan karbon yang dilakukan di Prancis. Candi itu diperkirakan berasal dari sekitar tahun 630 Masehi atau ketujuh," kata Ketua Tim Arkeologi BRIN, Agusti Janto Indrajaya di kantor Bupati Batang, saat dilansir dari kantor berita RMOLJateng Jumat (28/10). 

Ia membeberkan, candi itu pertama kali ditemukan pada 2019. Struktur utama dari batu bata dan ukuran candi diperkirakan 16 meter x 16 meter dengan kedalaman tanah kurang dari satu meter. 

Saat itu tim  sedang meneliti di kawasan sekitar situs Balekambang yang sudah ditemukan sebelumnya. Situs Balekambang diketahui berasal dari Abad 9. 

Ternyata, tidak jauh dari situs itu ada struktur candi lebih tua yang ditemukan. 

Awalnya temuan struktur hanya sebagian. Namun, pembukaan lahan untuk kawasan Industri Terpadu Batang  (KIT) menyingkap temuan yang lebih luas. Struktur bangunan yang lebih luas ditemukan dan saat ini lokasi sudah  ditutup. 

Agus memperkirakan candi itu berasal dari zaman sebelum Mataram Kuno. Berdasarkan catatan sejarah, sudah ada kerajaan sebelum Mataram kuno. 

"Mereka sudah berinteraksi dengan Cina. Ada catatan dari Cina yang menyebut adanya kerajaan Honling (di catatan  Cina), atau Kerajaan Kalingga," ujarnya.

Saat ini pihaknya belum mengetahui jenis candi tersebut, apakah candi Budha atau Hindu. Namun, struktur candi itu mirip candi Batujaya di Kawarang yang merupakan candi Budha. 

Terkait dengan temuan itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait terkait temuan tersebut.

Apalagi lokasi penemuan berada di KIT Batang. 

Sepengetahuannya, lokasi Candi masuk dalam klaster satu KIT Batang. Hal itulah yang membuat pihaknya harus berkoordinasi dengan KIT Batang hingga DPRD.