Pameran Barang Antik Meriahkan Rangkaian Acara Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang

Pamerang barang antik. (dudi oskandar/rmolsumsel.id)
Pamerang barang antik. (dudi oskandar/rmolsumsel.id)

Dalam rangkaian peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Pameran Barang Jadoel digelar di Gedung Kesenian Palembang mulai 28 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai koleksi barang antik yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia pada era perjuangan kemerdekaan.


Amir Ruslan, Pemilik Musi Jadoel sekaligus Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Palembang, mengungkapkan bahwa komunitasnya telah berkontribusi selama tiga tahun terakhir dalam acara ini. "Kami menghadirkan barang-barang antik dari era 1940 hingga 1960, termasuk sepeda onthel bermesin tahun 1950," kata Amir pada Minggu (29/12).

Koleksi yang dipamerkan mencakup mesin jahit engkol, mesin tik Royal, telepon kuno, kipas angin vintage, radio era penjajahan, hingga pakaian pejuang. Barang-barang ini memberikan gambaran kehidupan di masa perjuangan kemerdekaan.

Menurut Amir, pameran ini bertujuan untuk mengenang perjuangan rakyat Palembang dalam mempertahankan kemerdekaan sekaligus memberikan edukasi sejarah kepada generasi muda. "Kami berharap acara ini menginspirasi masyarakat untuk lebih menghargai jasa para pahlawan," ujarnya.

Selain barang antik, Kosti Palembang memamerkan berbagai jenis sepeda tua, seperti Penny Farthing, sepeda sespan, sepeda patah-patah, dan sepeda goyang. Suparlan, Bagian Perlengkapan Kosti Sumsel, menjelaskan bahwa komunitasnya telah mengikuti acara ini sejak pertama kali digelar empat tahun lalu.

“Antusiasme masyarakat terhadap sepeda tua sangat besar. Sepeda seperti ini dijual dengan harga rata-rata Rp 3 jutaan, tergantung mereknya, seperti Gazelle, Philip, Bonger, dan Simplex,” ungkap Suparlan.

Kosti Sumsel juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, gotong royong, dan kunjungan ke panti asuhan. Dengan anggota berjumlah sekitar 200 orang, komunitas ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk OKU Timur yang memiliki anggota terbanyak.