Massa Sempat Bakar Ban, Kericuhan Terjadi di Depan Kantor DPRD Sumsel

Kericuhan dalam aksi massa di depan Kantor DPRD Sumsel/Foto:Yosep Indra Praja
Kericuhan dalam aksi massa di depan Kantor DPRD Sumsel/Foto:Yosep Indra Praja

Kericuhan terjadi dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).


Demo yang dimulai di depan gedung DPRD Sumsel, dipadati puluhan ribu pada pendemo, pada Senin (11/4/2022) siang.

Masa aksi sempat melakukan aksi lempar-lemparan botol dan batu ke aparat kepolisian saat aparat sedang mengupayakan pemadaman api dari ban yang dibakar oleh kelompok aksi Cipayung Plus.

Sebelumnya massa dari berbagai elemen mahasiswa yang sudah memadati Jalan POM IX atau tepatnya depan halaman DPRD Sumsel sejak siang hari.

Dari pantauan, teriknya cuaca di siang hari di bulan ramadan sejumlah  massa pendemo harus dievakuasi ke mobil ambulan karena pingsan.

Ketua DPRD Sumsel Hj Anita Noeringhati sempat menemui pendemo dan menyampaikan tanggapan terkaiot aksi mahasiswa. "Sejak saya menjadi DPRD saya bangga dengan mahasiswa yang selalu berangkat membawa aspirasi rakyat. Sangat apresiatif apa yang menjadi pokok pikiran mahasiswa dan tuntutan kalian sudah ada jawaban," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan sejumlah permsalahan yang timbul seperti kenaikan minyak goreng pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah ini. 

"Masalah minyak goreng dan kenaikan harga menjadi PR kita semua, DPRD akan mengajak DPRD. Kebijakan harga adalah dari pusat, artinya sebelum kalian minta kami sudah memahami. Karena apa harga minya itu saya juga emak-emak sama saja, artinya apa, apa yang dapat saya terima akan diterima. Karena kebijakan ini tidak cukup oleh provinsi, yang pasti saya dengan Provinsi akan menjadi garda dalam persoalan ini. Karena Sumsel menjadi Zero konflik, tinggal kami terima dan akan kami tindak lanjuti ke DPR-RI," pungkasnya.