Protes terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berlanjut di Kota Palembang.
- Massa BPI KNPA Desak Polda Usut Celah Korupsi di Dinas Pendidikan Sumsel
- Tuntut Hak Angket, Massa Geruduk Gedung DPR
- Datangi KPU dan Bawaslu Palembang, Massa Kanbur Dukung Pelaksanaan PSL
Baca Juga
Ribuan massa gabungan dari organisasi buruh dan mahasiswa berkumpul di Simpang Lima DPRD Sumsel, Kamis (8/9). Awalnya, aksi berjalan dengan tertib.
Sejumlah perwakilan organisasi, satu per satu naik keatas kendaraan pick up yang membawa pengeras suara untuk menyampaikan orasinya. Hanya saja, massa aksi mendesak aparat kepolisian untuk membongkar barikade kawat berduri yang terpasang di depan jalan Gedung DPRD Sumsel.
Mereka ingin masuk ke dalam halaman Gedung DPRD Sumsel. Namun, permintaan mereka ditolak oleh aparat kepolisian.
Hingga akhirnya, sejumlah mahasiswa melakukan aksi bakar ban. Aksi tersebut langsung direspon oleh aparat kepolisian dengan mengerahkan petugas ke arah kerumunan massa. Mereka menembus kerumunan untuk memadamkan api tersebut menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Bentrokan pun tak terelakkan. Aparat kepolisian mendesak mundur massa yang mengelilingi ban yang dibakar. Aksi aparat itu dibalas massa dengan mendorong petugas.
Polisi lalu mengerahkan water canon untuk membubarkan aksi massa tersebut. Setelah api dipadamkan, aparat kepolisian kembali mundur ke belakang barikade kawat berduri.
Bentrokan kembali pecah lantaran aksi massa tidak mau membubarkan diri setelah melewati batas waktu yang telah ditetapkan aparat. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.
Massa yang terpecah akhirnya membubarkan diri. Polisi juga sempat mengamankan sejumlah peserta aksi demo yang diduga sebagai provokator.
- Massa BPI KNPA Desak Polda Usut Celah Korupsi di Dinas Pendidikan Sumsel
- Tuntut Hak Angket, Massa Geruduk Gedung DPR
- Datangi KPU dan Bawaslu Palembang, Massa Kanbur Dukung Pelaksanaan PSL