Maraknya kasus bunuh diri di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan membuat pihak kepolisian setempat meningkatkan fungsi Bhabinkamtibmas untuk dapat mengawasi keluhan dan permasalahan warga di setiap Kelurahan.
- Butuh Uang Untuk Lebaran, Sopir Truk Nekat Jual Ban dan Velg Tronton Perusahaan
- Jembatan Ogan 3 Ditutup Besok, Lalu Lintas Dialihkan ke Jalan Ki Merogan
- Musi Rawas Rawan Karhutla, Kapolres Minta Warga Tidak Buka Lahan dengan Cara Dibakar
Baca Juga
Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusuma Wardana, banyak motif yang menjadi pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya. Terutama masalah ekonomi maupun kebutuhan hidup. Ia pun meminta kepada jajaran agar lebih aktif mengingatkan warga.
"Banyak mungkin keluarga, sanak saudara yang mungkin frustasi mungkin karena ekonomi, semua itu pasti ada. Itupun tidak hanya di Lubuklinggau, di daerah lain pasti ada," kata Kapolres Rabu, (17/7).
Kepolisian menurut Kapolres akan mendata lebih dulu wilayah atau Kelurahan-kelurahan melalui Bhabinkamtibmas.Identifikasi yang dilakukan tersebut dilakukan bersama stakeholder terkait guna mencari akar permasalahan dan mencari solusinya.
"Intinya permasalahan-permasalahan yang ada di Kelurahan-kelurahan dan Kecamatan itu, kita harus identifikasi dulu. Kalau ada permasalahan disana, kita identifikasi," ujarnya.
Kapolres mengungkapkan, seperti kasus gantung diri yang terjadi dua hari lalu dilatar belakangi faktor tidak bisa membayar tagihan kredit motor di leasing. Sehingga, korban pun frustasi dan memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya.
"Jadi tidak bisa membayar, akhirnya ditagih, dia frustasi dan kreditnya tidak atas nama dia tapi atas nama istrinya atau orang lain," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau Trisko Defriansyah menjelaskan, ia akan memulai lagi kegiatan safari Jumat keliling sekaligus mengimbau ke tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat.
"Yang pasti kan mungkin melalui keagamaan, saya akan mulai lagi safari Jumat keliling mengimbau ke tokoh-tokoh masyarakat untuk pemberian pemahaman keagamaan dulu pada masyarakat. Supaya tingkat kejadian kasus ini bisa ditekan melalui pemahaman-pemahaman keagamaan. Artinya, apapun agamanya yang namanya bunuh diri itu tidak dibenarkan oleh agama,"ujarnya.
Selain itu, menyikapi kejadian kasus bunuh diri tersebut, tentu harus dicari akar penyebabnya. Apakah karena faktor ekonomi, rumah tangga, kecanduan narkoba atau judi online.
"Nah kita cari dulu penyebabnya. Imbauan kami kepada masyarakat Lubuklinggau, ya kembali lagi pada keimanan masing-masing, ibadah beragama supaya jangan sampai ada kejadian lagi untuk bunuh diri ini. Kepeduliaan masyarakat juga. Makanya tadi kami apel gabungan dengan Lurah supaya Lurah dengan Bhabinkamtibmas maupun Babinsa monev ke wilayah masing-masing supaya bisa memberikan pencegahan preventif di kasus-kasus kejadian seperti itu," pungkasnya.
- Keponakan Jadi Dalang Pencurian 100 Gram Emas Milik IRT di Lubuklinggau, Kasus Berujung Restorative Justice
- Pria Penyandang Disabilitas Rudapaksa Anak 11 Tahun di Lubuklinggau, Begini Modusnya
- Residivis Jambret HP Bocah di Lubuklinggau Terungkap, Pelaku Ternyata Sudah Dipenjara