Mangkir Dari Panggilan, 10 Terduga Pelaku Pengeroyokan Arya Mahasiswa UIN Palembang Akan Dijemput Paksa  

Arya Lesmana Putera saat diperiksa penyidik Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel beberapa waktu lalu (ist/rmolsumsel.id)
Arya Lesmana Putera saat diperiksa penyidik Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel beberapa waktu lalu (ist/rmolsumsel.id)

Polda Sumatera Selatan akan melakukan jemput paksa terhadap 10 orang terduga pelaku pengeroyokan Arya Lesmana Putra (19)  Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.


Upaya jemput paksa itu dilakukan lantaran 10 orang terduga pelaku tersebut tak menghadiri panggilan dari penyidik Direktorat Rerserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

"Panggilan sudah, namun belum datang. Tapi akan kita panggil lagi, kalau tidak juga datang memenuhi panggilan bakal dilakukan pemanggilan paksa,”kata Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihadinika, Kamis (3/11).

Agus menjelaskan, pemanggilan pertama terhadap 10 orang terduga pelaku yang merupakan mahasiswa UIN yang tergabung dalam UKMK Litbang tersebut telah dilayangkan pada dua minggu yang lalu.

Namun, sampai hari pemeriksaan mereka tak hadir tanpa disertai alasan yang jelas.

“Sehingga kami kembali layangkan untuk pemanggilan kedua pada minggu ini. Bila tidak hadir maka dilakukan upaya paksa,”ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Sumatra Selatan (Sumsel) telah melakukan olah TKP penyiksaan terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Dalam olah TKP tersebut polisi mendapatkan keterangan jika korban ALP (19) diminta meminum air kloset oleh para seniornya. 

"Dari olah TKP bertambah kronologi baru yakni setelah disundut api rokok korban juga dipaksa meminum air kloset yang diambil pakai kemasan minuman plastik," ungkap kuasa hukum korban Prengki Adiatmo. 

Menurut Prengki, kejadian penyiksaan terhadap korban terjadi pada Jumat (30/9/2022) lalu selepas salat Jumat. Korban dibawah ancaman dipaksa meminum air kloset oleh para pelaku. Karena merasa terintimidasi korban pun terpaksa menuruti permintaan seniornya. 

"Klien kami saat itu di dalam tekanan dan diancam sehingga terpaksa meminum air tersebut," jelas dia.