Makam Raja Palembang Pangeran Madi Alit, Memperihatinkan dan Kurang Terawat

Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali menggelar ziarah bulanan/Foto: Dudy Oskandar
Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali menggelar ziarah bulanan/Foto: Dudy Oskandar

Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali menggelar ziarah bulanan, pada bulan September ini KOPZIPS menziarahi makam salah satu Raja Palembang yang cukup berpengaruh dalam sejarah Palembang, yaitu Pangeran Madi Alit, Kamis (28/9).


Pengamatan di lapangan , kondisi makam ini sangat kurang terawat dan memprihantikan. Lokasi makam ini terletak di Situs Candi Laras atau sering juga disebut Situs Bukit Mayang yang merupakan situs arkeologi yang terletak di 1 Ilir Palembang.

“Situs ini bisa dibilang situs yang mempunyai banyak nilai sejarah disetiap zaman karena pada zaman sriwijaya kemungkinan didirikan candi laras disini, lalu di zaman kerajaan Islam Palembang di jadikan makam Raja Palembang yaitu Pangeran Madi Alit, lalu di zaman belanda dibangun RS RK Caritas di sekitar situs ini, di zaman jepang di bangun bunker pertahanan jepang, dan di zaman kemerdekaan menjadi saksi bisu perang 5 hari 5 malam,” kata Ketua DPP KOPZIPS, Muhamad Setiawan, S.H., M.H .

Menurutnya Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II  berkuasa di Kerajaan Palembang (di bawah hegemoni Jawa/Mataram Islam) dari tahun 1629 hingga tahun 1630 Masehi. Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II adalah raja ke-4 dalam urutan raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Palembang.

Selain itu makam Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II terdapat di bagian depan dan di bagian belakangnya terdapat satu makam lagi yang belum diketahui secara jelas siapa tokohnya, bisa jadi antara guru beliau (Sayyid) atau isterinya.

“Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II adalah anak dari Ki Gede Ing Suro Mudo. Ketika Pangeran Madi Angsoko Jamaluddin Amangkurat I meninggal dunia, tahta Kerajaan Palembang diserahkan kepada adiknya yang bernama Pangeran Madi Alit ini,” katanya.

Sedangkan makam Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II sekaligus lokasi Candi Laras atau Bukit Mayang ini beralamat di Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I  Palembang atau tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Simpang 4 RS RS Charitas, posisi situs ini terletak di antara RS RK Charitas atau sering disebut masyarakat tanah tinggi samping Charitas.

Pangeran Madi Alit juga sering disebut dengan julukan Ketib Abang, setelah sekian lama bahkan puluhan tahun lamanya masyarakat Palembang tidak bisa berziarah naik ke makam ini.