Satreskrim Polrestabes Palembang Bekuk Dua Sindikat Curanmor

Dua sindikat Curanmor dibekuk polisi/ist
Dua sindikat Curanmor dibekuk polisi/ist

Anggota Tim Opsnal Unit Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menjadi target operasi.


Dua pelaku dibekuk oleh Tim Opsnal Unit Ranmor Polrestabes Palembang. Mereka adalah Dermawan, pelaku curanmor dan pria berinisial E (37), diduga yang merupakan penadah sepeda motor hasil curian.

Mereka dibekuk di kediaman masing-masing di kawasan Jalan PSI Kenayan, Lorong Sei Sawah I, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Rabu (27/9) sore kemarin.

Berdasarkan data dihimpun, tersangka Dermawan bersama rekannya G yang masih buroun menggasak sepeda motor milik tetangganya yakni Nauval (33), pada Sabtu (2/9) sekitar pukul 02.00.

Dimana, pelaku G mengambil motor dengan cara merusak kunci kontak menggunakan obeng dan gunting. Sedangkan Dermawan bertugas memantau situasi lokasi kejadian.

Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah melalui Kasubnit Opsnal Ranmor Iptu Jhoni Palapa membenarkan pihaknya mengamankan satu tersangka curanmor berikut penadah motor curian.

"Benar, kita telah mengamankan satu pelaku curanmor dan penadah yang telah masuk daftar TO (target operasi) kita," kata Jhoni saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (28/9) sore.

Dia menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku utama yang memetik motor korban. "Untuk identitasnya sudah kita kantongi, masih dalam pengejaran," jelas dia.

Selain kedua tersangka, turut juga diamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Beat warna hitam dengan nopol BG 2334 XV, satu obeng dan satu gunting. Satu tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dan satu lagi Pasal 480 KUHP.

Sementara itu, tersangka Dermawan mengakui perbuatannya. Dia mengatakan motor korban dijual kepada tersangka E seharga Rp1 juta. 

"Kami jual satu juta pak. Dan uangnya kami bagi, saya kebagian Rp300 ribu, sisanya sama G. Bagian saya sudah habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena tidak ada pekerjaan," pungkasnya (dp).