Taman Kurma dan Taman Komunitas di Simpang RCA Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang tengah menjalani revitalisasi diperkirakan akan terganggu jika refocusing anggaran dilaksanakan.
- 600 Warga Sumsel Merantau di Jakarta Ikuti Mudik Gratis "Lebaran Balik Dusun"
- Disperindag Lubuklinggau Pantau Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Jelang Lebaran
- Stok Darah di UDD PMI Lubuklinggau Kosong, Warga Dihimbau Donor Setelah Berbuka Puasa
Baca Juga
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perkim Lubuklinggau, Febrio Fadilah, yang mengatakan bahwa dampak refocusing ini akan mengarah pada efisiensi anggaran di sektor infrastruktur, yang mengakibatkan terhambatnya berbagai proyek pembangunan.
"Jika refocusing dilakukan, otomatis akan ada efisiensi di kegiatan infrastruktur, sehingga pembangunan menjadi lebih lambat," ujar Febrio, yang akrab disapa Rio, Jumat (14/2/2025).
Rio menjelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lubuklinggau sangat terbatas, sehingga kota ini sangat bergantung pada dana dari Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar refocusing anggaran bisa dipilih dengan bijak, dengan tetap memprioritaskan sektor infrastruktur.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur tidak hanya berdampak pada proyek fisik, tetapi juga pada lapangan kerja, termasuk tukang, pelaku usaha material, dan berbagai sektor lain yang mendukung pembangunan tersebut.
"Jika terganggu, bisa saja daya beli masyarakat menurun karena efek domino dari terhambatnya pembangunan infrastruktur," tambah Rio.
Selain itu, refocusing anggaran juga berimbas pada pemangkasan sejumlah kegiatan di Dinas Perkim, termasuk perjalanan dinas, belanja ATK, makan minum, dan kegiatan seremonial lainnya. Dampaknya juga terasa pada usulan program-program lanjutan, seperti revitalisasi Taman Kurma dan Taman Komunitas, yang menjadi bagian dari upaya penataan kota dan penciptaan ruang terbuka hijau.
Rio juga menyoroti bahwa pengajuan tambahan 2.000 lampu penerangan jalan melalui dana Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mengganti lampu lama dengan LED juga berisiko terganggu. Mengingat anggaran APBD Kota Lubuklinggau yang terbatas, kota ini masih sangat bergantung pada bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk menjalankan program-program tersebut.
"Jika refocusing ini terus berlanjut, tentu saja layanan penggantian lampu dan berbagai program lainnya akan terhambat," pungkasnya.
- 600 Warga Sumsel Merantau di Jakarta Ikuti Mudik Gratis "Lebaran Balik Dusun"
- Disperindag Lubuklinggau Pantau Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Jelang Lebaran
- Stok Darah di UDD PMI Lubuklinggau Kosong, Warga Dihimbau Donor Setelah Berbuka Puasa