Pemkot Palembang dan Kemensos Dirikan Sekolah Rakyat untuk Warga Prasejahtera

Sekretaris Daerah Kota Palembang, H. Aprizal Hasyim, usai pertemuan dengan Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI. (ist/rmolsumsel.id)
Sekretaris Daerah Kota Palembang, H. Aprizal Hasyim, usai pertemuan dengan Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI. (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kota Palembang menggandeng Kementerian Sosial RI untuk mendirikan Sekolah Rakyat, lembaga pendidikan berasrama yang menyasar warga prasejahtera. Program ini tak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga sebagai langkah konkret pengentasan kemiskinan.


Sekretaris Daerah Palembang, H. Aprizal Hasyim, mengumumkan kerja sama ini usai bertemu Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI, Jumat (3/5).

“Ini bukan sekadar sekolah, tapi solusi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu agar tetap mengenyam pendidikan yang layak. Seluruh kebutuhan siswa—makan, asrama, pendidikan—ditanggung negara,” tegas Aprizal.

Pemkot siap mengawal program ini dengan menyediakan lahan seluas 2–3 hektare untuk jenjang SD dan SMP. Untuk tingkat SMA, pembahasan akan dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Sumsel sesuai kewenangannya. Pembangunan dan penyediaan fasilitas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kemensos melalui Sentra Budi Perkasa.

“Kami tengah menelusuri aset milik daerah yang bisa dialihfungsikan menjadi lokasi sekolah. Tidak boleh ada anak Palembang yang tertinggal hanya karena alasan ekonomi,” ujar Aprizal.

Sekolah Rakyat juga disiapkan sebagai wadah pembinaan bagi anak-anak yang pernah berurusan dengan hukum. Pemkot bahkan melibatkan Yonif Raider 200 untuk memperkuat program karakter.

“Bukan untuk menghukum, tapi membentuk kembali. Kami tanamkan nilai agama, disiplin, nasionalisme, dan empati sosial. Mereka bukan anak gagal, hanya butuh kesempatan kedua,” tambahnya.

Program ini akan dibahas lintas sektor bersama Kemenkumham, Komnas HAM, Dinas Pendidikan, hingga tokoh masyarakat.

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, dikabarkan telah memberi restu penuh atas program ini. Ia menyebut Sekolah Rakyat sebagai bagian dari visi *Palembang Cerdas dan Palembang Peduli*.

“Ini bukan sekadar bangun sekolah, tapi membangun harapan. Masa depan Palembang harus inklusif, cerdas, dan bermartabat,” pungkas Aprizal.