Lindungi Ternak, BKSDA Bangun Kandang Anti Serangan Harimau

Kandang anti serangan Harimau Sumatera yang dipasangi kawat berduri di Gampong Lhok Bengkuang Timur, Tapak Tuan, Aceh Selatan.  (RMOL Aceh)
Kandang anti serangan Harimau Sumatera yang dipasangi kawat berduri di Gampong Lhok Bengkuang Timur, Tapak Tuan, Aceh Selatan. (RMOL Aceh)

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh membangun Tiger Proof Enclosure (TPE) atau kandang anti serangan harimau di Gampong Lhok Bengkuang Timur, Tapak Tuan, Aceh Selatan. Kandang ini dibangun untuk melindungi ternak warga dari serangan Harimau Sumatera.


Pantauan Kantor Berita RMOLAceh di lokasi, kandang anti serangan harimau ini diberi kawat berduri setinggi dua meter lebih dan jarak antar kawat 10 centimeter. Dengan kondisi itu, diyakini harimau sulit masuk ke dalam kandang, dan ternak akan terlindungi.

Disisi lain, kandang anti serangan harimau itu dibangun di atas lahan seluas 75 meter persegi. Di dalam kandang itu terdapat sejumlah ternak milik warga setempat.

Pemilik ternak, Dedi Suriadi mengatakan bahwa kandang anti serangan harimau ini dibangun dengan anggaran yang bersumber dari BKSDA Aceh dan selesai dibangun pada 21 Agustus 2023 lalu.

"Kandang ini dibangun dengan dana dari BKSDA Aceh dan lahan ini punya kita untuk mencegah harimau memangsa ternak disini," kata Dedi, Jumat (9/12).

Dedi menjelaskan, bahwa kawasan pegunungan Lhok Bengkuang sering dilintasi harimau Sumatera. Dimana banyak ternak milik warga setemat juga tidak luput dimangsa sawat dilindungi itu.

"(Kawasan) ini sering masuk harimau. Jadi semenjak kandang ini dibuat seperti ini aman, nggak pernah masuk harimau," ujarnya.

Menurut Dedi, dalam beberapa bulan terakhir banyak harimau yang turun dan memangsa sejumlah hewan ternak milik masyarakat sekitar.

"Sekarang lewat-lewat aja harimau nggak mampir ke kandang. Turunnya (harimau) bisa siang bisa malam," kata dia.

Meski sudah dibangun kandang anti serangan harimau, ternak warga yang dititipkan di dalam kandang ini juga dijaga secara bergantian oleh masyarakat sekitar.

"Ada yang jaga juga disini, dan kami jaga secara bergantian. Kalau ada harimau kami usir pakai mercon (kembang api)," kata Dedi.