Produsen baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution Ltd., melaporkan kerugian operasional sebesar 225,5 miliar Won (sekitar Rp2,5 triliun) untuk kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2024.
- OJK Catat Empat Bank yang Memiliki Rasio Kredit Macet di Atas 5 Persen
- PT KAI Siapkan Ribuan Tiket untuk Angkutan Lebaran, Buruan Pesan Sekarang
- Harga CPO Melonjak Usai Turun 3 Hari Beruntun
Baca Juga
Dikutip dari Bloomberg Kamis 9 Januari 2025, ini merupakan kerugian kuartalan pertama perusahaan dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, para analis memperkirakan perusahaan akan mencatat laba sebesar 16,4 miliar Won (sekitar Rp182 miliar).
Penurunan ini dipengaruhi oleh potongan pajak di Amerika Serikat sebesar 380,3 miliar Won terkait produksi baterai di negara tersebut. Selain itu, penjualan perusahaan turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 6,45 triliun won.
Akibat laporan keuangan ini, saham LG Energy Solution di bursa Seoul turun hingga 3,9 persen. Perusahaan menyatakan bahwa hasil ini masih bersifat awal dan pendapatan final akan diumumkan akhir bulan ini.
Sebelumnya, pada kuartal ketiga 2024, LG Energy Solution melaporkan laba operasional sebesar 448 miliar Won, turun 39 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pendapatan sebesar 6,9 triliun Won, turun 16 persen. Penurunan ini disebabkan oleh melambatnya permintaan kendaraan listrik secara global.
- PLN Lubuklinggau Siapkan Posko Mudik dengan Fasilitas Lengkap, Termasuk SPKLU untuk Kendaraan Listrik
- Grup Salim Resmi Caplok 35 Persen Saham Tol Trans Jawa
- Dorong Eksistensi UMKM, Pengusaha Muda Binaan PLN Unjuk Gigi di INACRAFT on October