Kronologi Terlambatnya Bonus Atlet Sumsel Peraih Medali PON XX dan Peparnas XVI

Kontingen Atlet Sumsel jelang keberangkatan ke Papua beberapa waktu lalu/Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id
Kontingen Atlet Sumsel jelang keberangkatan ke Papua beberapa waktu lalu/Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id

Atlet Sumatera Selatan peraih medali di PON XX Papua harus menunggu hingga enam bulan untuk mendapat kepastian pencairan bonus atas prestasinya. Berikut kronologi keterlambatan pencairan bonus yang dirangkum Kantor Berita RMOLSumsel. 


Kontingen Sumsel datang ke Papua dengan mengusung target perbaikan prestasi raihan medali dari PON XIX Jawa Barat 2016. Kala itu, Sumsel finis di urutan 21 dengan 6 medali emas, 11 perak, dan 14 perunggu. 

Untuk menyemangati para atlet, bonus yang telah ditetapkan pun ditambah oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Sebelumnya KONI Sumsel dan Dispora Sumsel mematok bonus untuk peraih medali emas sebesar Rp200 juta. Namun jumlah itu ditambah Gubernur menjadi Rp300 juta. 

“Ketua KONI tadi minta tambah jangan Rp200 juta kalau emas. (Jadi bonus medali emas) 300 (juta),” kata Deru usai pelepasan kontingen Sumsel ke PON XX Papua, 15 September 2021.

Terbukti penambahan bonus itu sedikit banyak berpengaruh pada performa atlet Sumsel. Kontingen Sumsel finis di posisi 17 dengan 8 medali emas, 4 medali perak, dan 17 perunggu.

Namun persoalan muncul setelah perhelatan PON XX. Bonus yang seharusnya segera dikucurkan, namun malah tersendat. 

Berbulan-bulan atlet menunggu dalam ketidakpastian. Hingga akhirnya di penghujung Maret 2022, kabar baik itu datang. Bonus atlet peraih medali di PON XX dan Peparnas XVI akan cair 22 April 2022. 

Dari informasi yang dihimpun, Dispora Sumsel pada 21 Februari 2022 menyampaikan anggaran untuk bonus atlet tak mencukupi. Hal itu selain karena adanya peningkatan raihan medali juga karena besaran bonus di luar anggaran yang disiapkan. Selain itu, bonus untuk atlet disabilitas juga disamakan dengan atlet normal sehingga pembengkakan anggaran tak terhindarkan.

Sebelumnya Dispora Sumsel di tahun 2021 menganggarkan bonus atlet di kisaran Rp9,2 miliar. Namun setelah dikalkulasi, kebutuhan dana untuk bonus atlet PON XX dan Peparnas XVI mencapai Rp15,8 miliar. 

Sebagai solusi, Kepala Dispora saat itu Akhmad Yusuf Wibowo akan menutupi bonus atlet menggunakan  dana hibah KONI Sumsel tahun 2022. 

Sontak saja rencana itu langsung diprotes KONI Sumsel. Pihak KONI keberatan karena dana hibah yang mereka dapatkan dipotong untuk bonus atlet. 

Setelah berlarut-larut akhirnya titik terang mengenai pencairan bonus atlet Sumsel peraih medali PON XX dan Peparnas XVI terlihat usai Plt Kepala Dispora Sumsel Rudi Irawan bertemu dengan Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainuddin dan Ketua NPCI Sumsel Ryan Yohwari di akhir Maret 2022. 

Usai rapat dadakan tersebut, diketahui anggaran untuk bonus atlet sudah siap dan pencairan akan dilakukan mendekati Lebaran 2022. 

“Kita ini kan ada proses anggaran. Jadi bonus atlet peraih medali PON XX ini sedang berproses. Anggaran siap tapi butuh waktu untuk memprosesnya,” ujar Rudi kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Kamis (31/3).

Diterangkan Rudi, awalnya pencairan bonus akan dicicil atau dilakukan dalam dua tahap. Namun setelah melalui evaluasi, di mana Dispora melakukan pergeseran anggaran di APBD 2022, maka bonus tersebut bisa dibagikan sekaligus.

“Dibilang terlambat (pencairan bonus) itu karena kita ada penyesuaian anggaran. Nilai bonus medali emas sesuai instruksi Gubernur yakni Rp300 juta dari yang dianggarkan sebelumnya Rp200 juta. Selain itu peraih medali emas juga bertambah. Ditambah lagi bonus peraih medali Peparnas disamakan dengan peraih medali PON. Sehingga anggaran untuk bonus dihitung ulang dan disesuaikan dengan kondisi terakhir,” papar Rudi.