Program pengembangan dan pemasaran produk-produk lokal UMKM binaan SKK Migas, melalui kerjasama dengan platform digital Tokopedia, mendapat kritikan dari Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar.
- Ketuanya Lolos ke Senayan, Persiapan untuk PON Aceh-Sumut Berantakan, Operasional Kantor Belum Dibayarkan
- Merajut Asa Usai Skandal Dana Hibah, Ingkar Mufakat di Awal Menjabat [Bagian Keempat]
- KONI Sumsel Dihantam Badai Mosi Tidak Percaya, Cabor Minta Pemilihan Ulang, Terancam Dualisme Kepengurusan?
Baca Juga
Menurutnya SKK Migas lebih baik tetap fokus pada produksi lifting migas, ketimbang melakukan improvisasi di luar tugasnya.
"Sebaiknya SKK Migas fokus saja menangani produksi lifting migas. Jadi jangan banyak Improvisasi yang tidak jelas dan bisa berujung pada pemborosan," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4).
Menurutnya bukan tupoksi utama SKK Migas untuk melakukan pembinaan dan pemasaran produk UMKM. Apalagi dengan bekerjasama dengan market place seperti Tokopedia.
"Kita sebenarnya sudah punya Kementerian UMKM yang menangani pembinaan terhadap pelaku UMKM agar produksinya mampu bersaing melalui platform digital. Apalagi kalau urusan Hilir, itu sudah ada Pertamina niaga yang mengurusnya," katanya.
Untuk itu, politisi PDI Perjuangan ini meminta SKK Migas untuk fokus memperbaiki lifting migas yang mengalami tren penurunan saat ini, bukanya melakukan improvisasi pada program yang bukan tupoksinya.
"Jika dilihat data, lifting minyak bumi kita pada 2022 sebesar 612.300 barel per hari. Itu lebih rendah dari realisasi 2021 yang 660.300 barel per hari. Adapun realisasi gas bumi 2022 sebesar 5.347 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), di bawah capaian 2021 yang 5.505 MMSCFD," katanya.
Diberitakan bahwa SKK Migas melalui Forum Kapasitas Nasional bekerjasama dengan platform Pasar digital Tokopedia untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk lokal binaan sehingga bisnis Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang dibina bisa berkembang dalam memasarkan produk secara digital.
- Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum
- Jokowi Didorong Terbitkan Perppu Perampasan Aset
- Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae