Korban Terdampak Banjir di Muara Enim capai 60.000 jiwa

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni bersama Pj. Bupati Muara Enim Ahmad Rizali serahkan bantuan kepada korban terdampak banjir di desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni bersama Pj. Bupati Muara Enim Ahmad Rizali serahkan bantuan kepada korban terdampak banjir di desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Banjir yang melanda 10 kecamatan yang berada di Kabupaten Muara Enim berdampak pada 73 desa, serta 15.270 Kepala Keluarga (KK) dengan 60.000 jiwa.


Kabupaten Muara Enim mengalami curah hujan yang cukup tinggi yang mengakibatkan beberapa sungai meluap dan mengakibatkan banjir.

Hal tersebut terungkap pada giat peninjauan lokasi terdampak banjir di Kabupaten Muara Enim oleh Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni bersama Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali di desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim, Jumat (19/1).

Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali dalam laporannya menyampaikan berdasarkan  informasi dari BMKG curah hujan di Muara Enim cukup tinggi antara 401 sampai 500 mm dengan sifat hujan di atas normal.

Tingginya curah hujan tersebut, menyebabkan sungai-sungai di beberapa wilayah Muara Enim meluap sehingga menggenangi beberapa desa di beberapa kecamatan yang berada di bantaran sungai, juga longsor di beberapa kecamatan yang terletak di dataran tinggi.

"Ada 10 kecamatan terdampak yang terdiri dari 73 desa dengan total 15.270 KK dan 60.000 jiwa," ujarnya.

Kecamatan Muara Enim 1 Kelurahan 50 KK, Kecamatan Ujan Mas 5 desa dengan 1533 KK, Kecamatan Benakat 5 desa dengan 1.575 KK, Kevamatan Gunung Megang 7 desa dengan 3.009 KK, Kecamatan Belimbing 9 desa dengan 2.389 KK, Kecamatan Empat Petulai Dangku 9 desa dengan 3.026 KK, Kecamatan Sungai Rotan 14 desa 2.852 KK, Kecamatan Lembak 6 desa dengan 286 KK, Kecamatan Gelumbang 7 desa dengan 280 KK, Kecamatan Muara Belida 8 desa dengan 270 KK, 

Kecamatan yang mengalami longsor yaitu Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU) dan Semendo Darat Tengah (SDT) terdapat 4 titik longsor.

Akibat dari bencana tersebut mengakibatkan beberapa infrastruktur mengalami kerusakan dan warga terserang penyakit. Kerusakan infrastruktur antara lain, 1 unit rumah roboh di desa Pagar Dewa Kecamatan Benakat, 3 jembatan rusak antara lain 1 jembatan gantung putus di desa Dusun Dalam kecamatan Belimbing, 1 jembatan gantung putus di desa Kahuripan Selatan Kecamatan Empat Petulai Dangku dan 1 unit jembatan beton rusak berat di Desa Padang Bindu Kecamatan Benakat.

"Saluran irigasi yang oatah dan tertimbun berada di 4 titik tersebar di kecamatan SDU dan SDT," kata Rizali.

Sedang jumlah masyaraat yang berobat karena terserang penyakit Diare berjumlah 10 orang dari Kecamatan Belimbing, Benakat dan Ujan Mas.

Penyakit Kulit berjumlah 141 orang tersebar di Kecamatan Gunung Megang, Muara Belida, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Benakat, Lembak dan Ujan Mas.

Batuk disertai Pilek berjumlah 115 orang yang tersebar di seluruh kecamatan terdampak banjir. Demam berjumlah 123 orang tersebar di Kecamatan Gunung Megang, Belimbing, Empat Petulai Dangku, Benakat dan Ujan Mas

"Pemkab telah melakukan berbagai upaya, melakukan rapat koordinasi bersama forkopimda dna OPD, serta menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor, mengevakuasi dan mendirikan tenda pengungsi terhadap masyarakat terdampak bersama TNI, Polri, Tim Rescue gabungan yang terdiri dari beberapa perusahaan, Basarnas dan BPBD," katanya

Pemkab telah melakukan pendataan dan menginventarisir dampak bencana banjir dan longsor, menyalurkan bantuan sembako berupa 6 ton Beras, 600 Liter Minyak Goreng, 500 Kg Gula Pasir dan 625 dus Mie Instan

Kemudian 500 dus Air Mineral, 60 paket berisi Makanan Kaleng, Susu Kental Manis, Kecap, Saos Sambal bantuan juga terus mengalir dari perusahaan-perusahaan baik BUMD, BUMN dan BUMS juga perorangan yang diberikan secara langsung.

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan bahwa telah dilakukan pendataan, pengupayaan pertolongan dan pemberian bantuan baik berupa peralatan, makanan dan pakaian dan medis.

Kerjasama dan bantuan dari berbagai komponen baik pemerintah daerah, TNI, Polri, perusahaan baik BUMN, BUMD, BUMS dan perorangan, dalam musibah ini semua bersatu padu untuk bisa membantu para korban terdampak bencana yang ada di Sumatera Selatan ini.

"Untuk infrastruktur yang rusak seperti jembatan juga sudah didata, sudah dikoordinasikan antara pemerintah provinsi, kabupaten dan pusat, sudah dipetakan mana yang akan ditangani untuk bisa segera dilaksanakan, akan segera kita tangani bersama," pungkasnya.