Peringatan hari kelima atau puncak peristiwa Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Palembang pada 1 hingga 5 Januari 1947, disemarakkan dengan pawai yang melibatkan berbagai komunitas dan masyarakat.
- Latihan Matra Udara Jalak Sakti 2022, Delapan Pesawat F-16 Landing di Lanud SMH Palembang
- Tempuh Jarak Ribuan Kilometer, Pegiat Sepeda Onthel Tiba di Palembang
- RMK Energy Donorkan 95 Kantong Darah ke PMI
Baca Juga
Pawai ini diikuti oleh Komunitas Jeep Palembang Sumatera Selatan (KJPSS), Komunitas Ontel (Kosti), Gabungan Barisan Advokat dan Jawara (Bung Baja), Komunitas Laskar Merah Putih, Komunitas Teranno, serta pelajar dan masyarakat umum di kota Palembang, Rabu (1/1).
Rute pawai dimulai dari Gedung Kesenian Palembang, melewati Jalan Jenderal Sudirman, Jembatan Ampera, Kertapati, Jembatan Musi VI, Jalan Ki Gede Ing Suro, dan kembali ke Gedung Kesenian Palembang. Pawai ini menjadi salah satu momen penting dalam mengingat perjuangan heroik masyarakat Palembang dalam pertempuran tersebut.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sultan Mahmud Badaruddin IV, RM Fauwaz Diradja, Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah serta pejabat lainnya dari berbagai instansi. Tidak ketinggalan, tujuh orang veteran yang turut hadir dalam peringatan kali ini.
Usai pawai, acara dilanjutkan dengan tradisi penyambutan Pj Walikota Palembang beserta jajaran yang tiba di Gedung Kesenian Palembang, yang disambut dengan saling berbalas pantun dan pertunjukan kesenian pencak silat.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Bung Baja, Adv Iskandar Sabani, turut memimpin acara ini. Selain itu, ada pembacaan puisi dan sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang disampaikan oleh Rita Sumarni, penampilan pantomin oleh Wak Dollah dari Komunitas Palembang Mime Club, serta pemberian tanda mata dan bantuan untuk tujuh orang veteran.
Ketua Pelaksana Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Vebri Al Lintani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan yang keempat kalinya dan mendapat dukungan penuh dari Pemkot Palembang.
"Pada tahun ini, keterlibatan pihak Kodam II Sriwijaya dalam pawai juga sangat berharga. Semoga ke depannya, kita bisa menyatukan peringatan HUT Kodam II Sriwijaya dan Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam," katanya.
Vebri juga berharap agar kegiatan ini dapat terus melibatkan masyarakat dan instansi pemerintah, serta mengajak generasi muda untuk lebih mengenal sejarah perjuangan Palembang. Selain itu, pameran foto, barang jadul, lomba baca puisi, fashion show, dan pemutaran film dokumenter tentang kearifan lokal Sumsel turut meramaikan acara ini.
Pj Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dan secara resmi menutup Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam. "Kita harus bangga dengan sejarah kota Palembang dan terus berkontribusi untuk kemajuan kota ini," ujar Cheka.
- Tower Jembatan Ampera Belum Dibuka untuk Umum, Pemkot Palembang Masih Tunggu Izin
- Wisata Menara Ampera Resmi Dibuka, Tahap Awal Hanya untuk Undangan Berprestasi
- Rencana Pengoperasian Wisata Menara Jembatan Ampera Hari Ini Tertunda, Masih Tunggu Izin Resmi