Pemerintah terus mengaungkan kendaraan listrik lewat berbagai program. Hanya saja, hingga kini mobil listrik masih sepi peminat, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
- Puluhan Ribu Mobil Listrik Xiaomi SU7 Harus Perbaikan Software
- Jelang Angkutan Nataru, PLN UP3 Palembang Pastikan Kesiapan SPKLU
- Mulai 2026, Thailand Wajibkan Produsen Mobil Listrik Bikin Komponen Lokal
Baca Juga
Hal ini terlihat dari penjualan mobil listrik Hyundai selama satu tahun yang tidak sampai 50 unit.
Demikian diakui oleh Brand Manager Hyundai Soekarno Hatta, Kgs Fikri saat dibincangi, Senin (20/1).
Menurut Fikri, minimnya peminat mobil listrik terutama di Sumsel dikarenakan beberapa faktor, mulai dari harga yang terlalu tinggi. Serta tempat pengisian listrik atau pos charger masih minim di Sumsel. Berbeda halnya di Jakarta, di mana mobil listrik sudah menjadi kebutuhan mereka.
Sedangkan, untuk di Palembang saat ini, mobil hybrid masih menjadi pilihan konsumen, karena bisa mengunakan listrik dan mengunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan mobil hybrid juga lebih irit dibandingkan mobil listrik karena pepaduan antara listrik dan BBM.
“Jadi masyarakat lebih memilih membeli mobil dengan bahan bakar minyak atau mobil hybrid,” katanya.
Hyundai sendiri memiliki banyak tipe mobil listrik, mulai dari Ioniq 5, Ioniq 6 serta Cona EV. Sedangkan, untuk Hybrid, Hyundai memiliki The New Tucson dan Santa FE.
“Sejauh ini dari berbagai tipe mobil listrik, mobil listrik santa FE paling banyak diminati konsumen. Selain harga yang lebih murah dibanding mobil listrik lainya,” terangnya.
Untuk santa FE ditawarkan di harga Rp764 juta, Cona EFI diharga Rp600 juta lebih, Ioniq 5 dan Ioniq 6 seharga Rp850 juta. Sedangkan, The New Tucson Rp692 juta perunitnya.
- Lonjakan Arus Mudik Lebaran ke Sumsel Diprediksi Capai 20 Persen
- Tertangkap Basah! Pria di Musi Rawas Curi 117 Janjang Sawit
- 74 Kendaraan Ditilang Dalam Operasi Keselamatan Lalulintas di Lubuklinggau