Kenalkan Ecobrick ke Warga Sako Palembang, Mahasiswa: Salah satu cara untuk Daur Ulang

Mahasiswa KKN Kampus Stisipol saat mengenalkan Ecobrick di Warga Sako Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Mahasiswa KKN Kampus Stisipol saat mengenalkan Ecobrick di Warga Sako Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Guna mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi akibat pembakaran limbah plastik rumah tangga, mahasiswa KKN kampus Stisipol Candradimuka Palembang, mensosialisasikan program Ecobrick kepada warga di Kelurahan Sako Baru Palembang.


Salah satu mahasiswa KKN kelompok 26, Amrullah mengatakan bahwa KKN yang dilakukan pada tahun ini mengusung tema program iklim, maka dengan pengetahuan yang bersumber dari internet dia dan rekannya mengajak masyarakat untuk mengola limbah plastik tanpa perlu membakar, sebab menurutnya hal ini akan mempengaruhi perubahan iklim jika dilakukan terus-menerus.

"Karena tema kita program iklim, jadi kita melakukan dan memilih sosialisasi ecobrick. Hal ini kita lakukan mengingat sampah plastik susah untuk diurai dan menyumbang dampak bagi perubahan cuaca dan iklim," katanya, Minggu, (26/9).

Diketahui pula, bahwa Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik, beberapa orang memanfaatkan menjadi sebuah miniatur rumah ataupun tempat bermain.

Lebih lanjut, Amrullah menambahkan bahwa nantinya mahasiswa KKN ini akan melanjutkan koordinasi dengan pihak kelurahan untuk terus menyambung program Ecobrick dengan memanfaatkan bank sampah yang telah ada sebelumnya.

"Melihat potensi warga disini yang juga turut andil dalam menjaga lingkungan dengan pengadaan bank sampah, maka kita akan memanfaatkan itu juga dan terus berkoordinasi dengan kelurahan. Nantinya limbah-limbah itu bisa dijadikan karya seperti rak sepatu dan meja atau miniatur lainnya," tambahnya.

Terakhir, dia juga mengaku bahwa masyarakat sekitar begitu antusias dalam sosialisasi ini, dan berharap nantinya akan diedukasi kembali kepada keluarga masing-masing untuk mulai sadar, pentingnya perubahan yang terjadi akibat pembakaran sampah plastik.

"Kami berharap bahwa masyarakat nantinya akan terus mengedukasi yang lain juga agar bisa terus berlanjut ke anak cucu. Mengingat dampak dari perubahan iklim bukan hal main-main dan ini harus diupayakan dari tangan-tangan kita," pungkasnya.