Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Perguruan Tinggi agar mendidik mahasiswa dengan kurikulum industri, terus menuai kritik.
- Mahasiswa Unila Resah, Tuntut Keringanan UKT di Masa Pandemi
- Waspada Penipuan Pengumuman SBMPTN 2021
- Pengumuman SBMPTN 2021 Bisa Diakses di 29 Link Alternatif
Baca Juga
Analis pendidikan, Ki Darmaningtyas menolak keras jika institusi pendidikan, dalam hal ini universitas hanya dijadikan sebagai tempat untuk menyiapkan calon-calon pekerja pabrik (industri) semata. Sebab, orientasi pendidikan dan tugas universitas itu mencari kebenaran.
"Universitas ya tidak bisa semuanya dari industri, karena universitas itu bukan hanya mau melahirkan pekerja pabrik saja, tapi juga analis, pemikir, hakim, jaksa, ekonom, dan sebagainya,” tegas Darmaningtyas saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (2/8).
"Kalau sekolah tinggi, institut, atau vokasinya boleh saja," imbuh pengurus Keluarga Besar Taman Siswa itu.
Atas dasar itu, Darmaningtyas menolak keras jika kurikulum di universitas hanya diorientasikan pada penyiapan calon-calon pekerja pabrik semata.
Menurutnya, jika kampus hanya dijadikan tempat untuk mencetak pekerja pabrik, lebih baik pemerintah membuat BLK (balai latihan kerja) di setiap pemerintah daerah (Pemda).
"Saya nolak keras kalau kurikulum di universitas berorientasi pada nyiapin calon-calon pekerja pabrik saja. Kalau cuma nyiapin jadi pekerja pabrik saja mending buat BLK (balai latihan kerja) di Pemda-Pemda, daripada kuliah di universitas yang mahal dan lama," katanya.
Lebih lanjut, Darmaningtyas menambahkan, apabila pemerintah memiliki tolok ukur perguruan tinggi yang berhasil itu bisa menyerap tenaga kerja di pasar kerja industri maka itu adalah sebuah kekeliruan.
"Harus dicatat. Tugas universitas itu mencari kebenaran, tidak semata menyiapkan calon pekerja pabrik saja. Itu sebabnya melahirkan aktivis yg berjuang untuk HAM, demokrasi, perempuan, lingkungan, seni, budaya, dan sebagainya. Itu juga salah satu indikator keberhasilan pendidikan di universitas," tuturnya.
"Kalau ukurannya cuma yang terserap di pasar kerja industri itu mereduksi makna pendidikan di universitas," demikian Darmaningtyas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta perguruan tinggi melibatkan berbagai industri untuk mendidik mahasiswa. Menurutnya, di era yang penuh disrupsi seperti sekarang ini, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan para praktisi dan pelaku industri sangat penting diperkuat.
"Ajak industri ikut mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar para mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademis semata," kata Jokowi dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia yang ditayangkan YouTube Universitas Gadjah Mada, Selasa (27/7).
- Unggul Perolehan Suara, Taufiq Marwa Terpilih sebagai Rektor Universitas Sriwijaya
- Terkait Penerimaan PPPK di Empat Lawang, Disdikbud Akan Bahas Dalam Rakor dengan Pusat
- Tolak RUU Sidiknas, Massa Aptisi Geruduk Kantor Kemendikbud