Mahasiswa Polsri Ciptakan Alat Tabur Pakan Ikan Terintegrasi Internet of Things

Tim PKM-KC Politeknik Sriwijaya menampilkan alat tabur pakan ikan terintegrasi IoT yang diciptakannya.  (ist/rmolsumsel.id)
Tim PKM-KC Politeknik Sriwijaya menampilkan alat tabur pakan ikan terintegrasi IoT yang diciptakannya. (ist/rmolsumsel.id)

Proses pemberian pakan menjadi bagian yang vital dalam proses pembudidayaan ikan. Proses pemberian pakan idealnya dilakukan pada waktu yang tepat dengan jarak waktu antar pemberian pakan yang disesuaikan dengan jenis ikan. 


Selain itu, ketepatan waktu pemberian pakan juga penting untuk diukur. Berbekal permasalahan itu, sejumlah mahasiswa Politeknik Sriwijaya (Polsri) yang tergabung dalam tim Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) menciptakan sebuah alat tabur pakan ikan yang terintegrasi dengan Internet of Things. 

Tim PKM-KC Polsri tersebut terdiri dari mahasiswa Jurusan Akuntansi Nurhaliza Oktaria Ratuliu, M. Rizki Romadhon dari jurusan Teknik Elektro, serta Kiagus M. Rizky Khadaffi dan Rahmad Dandi Pratama dari Teknik Mesin. 

"Proses waktu pembuatannya sekitar tiga bulan. Peralatannya dirakit di Bengkel MR Teknik Mesin," kata Nurhaliza saat dibincangi Kantor Berita RMOL Sumsel, Rabu (21/9).

Dia mengatakan, perancangan sistem dimulai dengan membuat frame dan cover baling-baling. Sensor jarak SRF-05 yang berfungsi untuk mendeteksi jarak tinggi pakan. Modul NodeMCU 8266 sebagai mikrokontroler penghubung antara Arduino Uno kepada Internet yang kemudian diterima oleh aplikasi juga sebaliknya.

Selanjutnya, perintah yang diterima oleh NodeMCU 8266 dari internet akan menggerakkan motor DC dengan bantuan relay. Proses buka dan tutup katup wadah pakan oleh relay digerakkan dengan motor servo. "Rangkaian yang telah dirakit ini tersambung dengan catu daya AC 12 Volt 10 Ampere," terangnya.

Menurutnya, sistem monitoring pakan ikan otomatis memiliki kontroler utama yaitu NodeMCU yang berfungsi sebagai pengolah data sensor dan antarmuka ke komputer. Pengolahan data pada mikrokontroler dirancang menggunakan software Arduino Uno yang nantinya akan dilanjutkan ke realtime database firebase. 

"Pembudidaya ikan dapat memberikan perintah untuk mengeluarkan pakan ikan dari jarak jauh," ucapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Tim PKM-KC, Riana Mayasari mengatakan, melalui alat tersebut pembudidaya tidak perlu lagi melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran secara terperinci karena sudah terekam otomatis dalam sistem. 

"Selama ini kan pengeluaran yang pembudidaya lakukan sering tidak terekap dengan baik. Nah, melalui sistem ini, seluruh biayanya bisa terekam dan mereka juga bisa langsung tahu keuntungan yang diperoleh," tuturnya. 

Riana mengatakan, alat ini diharapkan mampu membantu para pembudidaya ikan agar dapat menghemat tenaga hingga 80 persen, pemberian pakan dengan ketepatan waktu mencapai 95 persen, mampu mengelola keuangan dan memprediksi pengembalian modal hingga 80 persen, serta meningkatkan kemampuan para budidaya ikan dalam memprediksi keuntungan sebesar 80 persen.

"Kedepannya diharapkan dapat bermanfaat bagi pembudidaya ikan yang ada di Palembang maupun Sumsel," tandasnya.