Kejar Herd Immunity di Awal Tahun 2022, Gubernur Sumsel Minta 1,5 Juta Dosis Vaksin per Bulan

Gubernur Sumsel Herman Deru mengikuti rapat terbatas tentang evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM Level 4 melalui konferensi video. (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru mengikuti rapat terbatas tentang evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM Level 4 melalui konferensi video. (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)

Presiden Joko Widodo menyinggung soal percepatan vaksinasi dalam penanganan Covid-19. Presiden meminta para kepala daerah untuk segera menyuntikkan vaksin kepada masyarakat begitu mendapatkan stok vaksin.


“Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (pemerintah) pusat lagi. Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di Dinkes maupun di rumah sakit dan Puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini,” ujar Kepala Negara dalam arahannya saat memimpin rapat terbatas tentang evaluasi perkembangan dan tindak lanjut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/8).

Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru yang mengikuti Ratas tersebut mengatakan, saat ini Pemprov Sumsel sangat bergantung dengan suplai vaksin dari pusat. Untuk realisasi vaksinasi hingga saat ini di Sumsel baru mencapai 15 persen.

“Kalau kita mau kejar herd immunity di awal 2022, maka kita harus minta 1,5 juta dosis per bulan ke pusat,” kata Deru di Command Center Pemprov Sumsel.

Pada Ratas tersebut, Presiden menekankan ada tiga hal yang penting untuk segera dilakukan, yakni membatasi mobilitas masyarakat, menggencarkan pengetesan dan penelusuran, serta menempatkan mereka yang terpapar Covid-19 di tempat isolasi terpusat.

Dari tiga arahan yang ditekankan Presiden Joko Widodo tersebut, semuanya sudah ditindaklanjuti Pemprov Sumsel.

Pembatasan mobilitas masyarakat, Deru menyampaikan bahwa Pemprov Sumsel bersama pihak terkait telah melakukan penerapan ganjil genap pada jam-jam tertentu di beberapa ruas jalan. Penerapan ini sudah berlaku sejak awal Juli lalu. Melalui penerapan ini, Deru berharap penyebaran Covid-19 semakin dapat ditekan.

Lalu mengenai pengetesan dan penelusuran untuk menemukan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19, Deru menjelaskan, hal ini terus digencarkan sehingga kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ikut meningkat.

“Ketika pak Presiden meminta kita menyiapkan isolasi terpusat. Ini juga sudah kita lakukan. Kita sudah siapkan Wisma Atlet dengan kapasitas bed 600 lebih, kemudian di Asrama Haji sekitar 500 bed. Sehingga jumlah totalnya lebih dari 1.000 tempat tidur,” jelas HD.