Karantina Covid-19 Cina Dinilai Kejam

Kontainer yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19.  (net/rmolsumsel.id)
Kontainer yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19. (net/rmolsumsel.id)

Kebijakan Zero Covid-19 yang diberlakukan pemerintah Cina mendapat kecaman. Pemberlakuan kebijakan tersebut dinilai kejam.


Dari laporan Daily Mail, China mewajibkan mereka yang terpapar Covid-19 untuk mengisolasi diri secara terpusat di fasilitas milik pemerintah.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan fasilitas tersebut seperti kontainer yang dimodifikasi dengan satu jendela jeruji besi. Di dalamnya, terdapat tempat tidur kayu dan toilet.

Para pasien Covid-19 diharuskan untuk tinggal di dalam kontainer tersebut selama 14 hari. Tidak ada pengecualian dalam aturan ini, termasuk bagi wanita hamil, anak-anak, dan orang tua.

"Di beberapa daerah, orang-orang diberitahu tepat setelah tengah malam bahwa mereka harus meninggalkan rumah mereka dan pergi ke pusat karantina," kata Daily Mail.

Virus corona (SARS-CoV-2) ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Pemerintah China menerapkan kebijakan ketat dan kejam untuk mengendalikan infeksi.

Ketika menemukan segelintir kasus positif, China langsung memberlakukan penguncian di seluruh kota.

Penerapan kebijakan "Zero Covid" semakin ketat menjelang gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dimulai pada bulan depan.