Strategi baru untuk mencegah dan memerangi Covid-19 terbaru telah diluncurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tiga tahun ke depan.
- WHO Desak Evakuasi 9.000 Pasien Gaza ke Luar Negeri
- WHO Catat, Risiko Kematian Kaum Rebahan Tertinggi di Dunia
- WHO: Kasus Covid-19 Global Melonjak Lebih Dari 50 Persen Dalam 4 Minggu Terakhir
Baca Juga
Rencana tanggapan Covid-19 untuk 2023-2025 dipublikasikan WHO pada Kamis (4/5), merupakan strategi keempat yang dikeluarkan organisasi itu sejak pandemi muncul 2019.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan strategi penanganan terbaru dirilis untuk membantu proses transisi negara-negara pasca pandemi.
"Tujuannya adalah untuk mendukung negara-negara saat mereka beralih dari tanggap darurat ke pencegahan, pengendalian, dan pengelolaan penyakit Covid-19 jangka panjang yang berkelanjutan,” ujar Tedros, seperti dimuat AFP.
Tedros menekankan bahwa Covid-19 akan tetap ada dan negara-negara harus belajar bagaimana mengelola efek non-darurat yang sedang berlangsung, termasuk kondisi pasca-Covid-19 yang dikenal sebagai Long Covid.
"Penanganan Long Covid harus ditingkatkan, sebab tampaknya gejala itu muncul pada 6 persen kasus di dunia," ungkapnya.
Pekan lalu WHO mengumumkan kematian akibat Covid-19 telah turun 95 persen sejak awal tahun. Tetapi memperingatkan bahwa virus itu masih menyebar.
- WHO Desak Evakuasi 9.000 Pasien Gaza ke Luar Negeri
- WHO Catat, Risiko Kematian Kaum Rebahan Tertinggi di Dunia
- WHO: Kasus Covid-19 Global Melonjak Lebih Dari 50 Persen Dalam 4 Minggu Terakhir