Kapasitas Tidak Cukup, RS di Thailand Simpan Mayat di Kontainer

Penanganan pasien Covid-19 di Thailand (Istimewa/rmolsumsel.id)
Penanganan pasien Covid-19 di Thailand (Istimewa/rmolsumsel.id)

Pandemi Covid-19 berakibat pada membludaknya fasilitas serta pelayanan di Thailand. Bukan hanya kapasitas ruang perawatan tetapi juga kamar mayat. Hal ini dirasakan salah satu Rumah Sakit (RS) Universitas Thammmasat dekat Ibukota Bangkok.


RS tersebut terdapat kapasitas 10 lemari es untuk menyimpan mayat. Dimana, dalam satu hari normal menangani maksimal tujuh otopsi. Namun, di pandemi Covid-19, dalam satu hari menangani lebih dari 10 mayat. Akibatnya, kapasitas kamar mayat pun tidka cukup lagi.

Direktur RS Universitas Thammasat, Pharuhat Tor-Udom mengatakan untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya membeli dua kontainer khusus untuk menampung jasad ini. Biaya pembelian masing-masing kontainer sekitar 250 ribu baht.

"Ini seperti bencana tsunami tahun 2004 lalu. Kami menggunakan peti kemas untuk menyimpan mayat yang menunggu untuk diotopsi," katanya kepada Reuters, Sabtu (31/7).

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini hampir 20 persen mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui kemudian dinyatakan positif Covid-19, membanjiri kamar mayat tersebut.

"Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat membantu orang yang meninggal karena kurangnya akses ke perawatan medis," tutupnya.