Isu penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang menyebabkan autis pada anak belum bisa dibuktikan secara medis.
- Terpapar Virus Flu Burung, 9,8 Juta Burung di Jepang Dimusnahkan
- Pasien Meninggal Covid-19 Hari Ini Capai 54 Orang
- Sumsel Kembali Nihil Zona Merah, Masyarakat Tetap Diminta Waspada
Baca Juga
Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Rini Sekartini mengatakan, hingga saat ini belum ada satupun penelitian yang mengungkap penyebab pasti terjadinya autis.
“Penyebab autis itu masih multifaktor, seperti faktor genetik dan lingkungan. Ada juga karena infeksi masa lampau, dan itu bisa terjadi. Tapi, yang pasti air galon isi ulang tidak menjadi penyebab autis," kata Prof Rini dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8).
Penggunaan AMDK galon sudah digunakan masyarakat Indonesia sejak lama. Jika isu tersebut benar, maka akan ada banyak anak-anak Indonesia yang menderita autis.
"Tapi nyatanya kan penderita autis tidak sebanyak yang dibayangkan," sambungnya.
Di sisi lain, Prof Rini mengamini pernah ada penelitian yang mendukung pengaruh zat tembaga logam terhadap penyebab autis. Namun itu tidak konklusif.
“Akhirnya, penelitian ke arah situ juga makin jarang dilakukan,” sambung Prof Rini.
- BPOM Keluarkan EUA Vaksin Pfizer, Efikasinya Capai 95 Persen
- Terinfeksi Bakteri Salmonella, Kenali Penyebab Serta Cara Menghindarinya
- Tips Atasi Perut Buncit, Lakukan Lima Gerakan Ini