Isu penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang menyebabkan autis pada anak belum bisa dibuktikan secara medis.
- Bangkit dari Covid-19, GoTo Serahkan Lima Mesin Oksigen Konsentrator
- Ada Penimbunan 19 Juta Dosis Vaksin di Daerah, Segera Percepat Vaksinasi
- Kasus Covid-19 di Palembang Meningkat, Epidemiolog: Kebijakan Pemkot Tidak Tegas
Baca Juga
Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Rini Sekartini mengatakan, hingga saat ini belum ada satupun penelitian yang mengungkap penyebab pasti terjadinya autis.
“Penyebab autis itu masih multifaktor, seperti faktor genetik dan lingkungan. Ada juga karena infeksi masa lampau, dan itu bisa terjadi. Tapi, yang pasti air galon isi ulang tidak menjadi penyebab autis," kata Prof Rini dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8).
Penggunaan AMDK galon sudah digunakan masyarakat Indonesia sejak lama. Jika isu tersebut benar, maka akan ada banyak anak-anak Indonesia yang menderita autis.
"Tapi nyatanya kan penderita autis tidak sebanyak yang dibayangkan," sambungnya.
Di sisi lain, Prof Rini mengamini pernah ada penelitian yang mendukung pengaruh zat tembaga logam terhadap penyebab autis. Namun itu tidak konklusif.
“Akhirnya, penelitian ke arah situ juga makin jarang dilakukan,” sambung Prof Rini.
- Mengenal Manfaat Beras Porang, Shirataki Asli Indonesia yang Tengah Tren Saat Ini
- Pentingnya Menghindari Fase Denial Ketika Divonis Positif Covid-19
- Moderna Mulai Uji Coba Booster Vaksin Khusus Omicron