KAI Divre III Palembang Pajang Lukisan Karya Anak Difabel di Stasiun Kertapati, Langsung Diborong Kolektor 

Jajaran pimpinan KAI Divre III Palembang saat meninjau lukisan hasil karya anak difabel Palembang. (ist/rmolsumsel.id)
Jajaran pimpinan KAI Divre III Palembang saat meninjau lukisan hasil karya anak difabel Palembang. (ist/rmolsumsel.id)

Ada yang berbeda dari suasana lobi Stasiun Kertapati, Selasa (5/12). Di tengah lalu lalang penumpang kereta, tampak berjejer sejumlah lukisan dan kerajinan tangan yang menarik.


Lukisan dan kerajinan tangan itu merupakan hasil buah tangan siswa difabel dari Sekolah Luar Biasa B YPAC Palembang. Siswa yang tergabung dalam Sahabat Difabel diundang khusus ke Stasiun Kertapati untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang digelar PT KAI Divre III Palembang. 

Kegiatan itu melibatkan 30 siswa dan 14 guru pendamping dari YPAC. Tujuannya untuk memberikan pemahaman sekaligus merayakan keberagaman masyarakat.

EVP Divre III Palembang, Yuskal Setiawan, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan adalah memberikan pemahaman kepada sahabat Difabel tentang perkeretaapian. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa stasiun kereta api, termasuk stasiun Kertapati, telah dilengkapi dengan fasilitas yang ramah difabel.

"Stasiun ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk mempermudah sahabat difabel menggunakan kereta api, dengan dukungan petugas yang siap membantu di stasiun maupun di atas kereta," ujar Yuskal.

Selain edukasi, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mengapresiasi bakat dan kemampuan sahabat Difabel. Hasil karya seperti lukisan, batik, kerajinan tangan, dan keterampilan lainnya dipamerkan di ruang tunggu stasiun Kertapati. 

"Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keistimewaan bakat yang dimiliki oleh sahabat Difabel," ucapnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan oleh anak-anak disabilitas, termasuk kegiatan melukis, membatik, dan keterampilan anyaman. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada sahabat Difabel tentang penggunaan kereta api sebagai sarana transportasi, sehingga mereka tidak merasa takut dan lebih percaya diri dalam menggunakan sarana transportasi ini.

Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, lukisan dan karya sahabat difabel yang dipajang mendapat apresiasi dari penumpang maupun undangan yang hadir dalam acara tersebut. Beberapa karya bahkan diborong langsung kolektor seni yang menyukai keindahan karya tersebut. 

"Uang hasil penjualan dikembalikan ke pihak sekolah untuk kepentingan pendidikan siswa," tukasnya.