Kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan juga menyelimuti wilayah Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
- Kunker ke OKU Timur, Pj Gubernur Agus Fatoni Bahas Penanganan Karhutla
- Kabut Asap Semakin Tebal, Syahbandar Palembang Imbau Nahkoda Aktifkan Peralatan Navigasi
- Kabut Asap Palembang Makin Pekat, OKI Wilayah Penyumbang Karhutla Terbesar
Baca Juga
Kabut asap yang mulai pekat telah terasa sejak beberapa hari terakhir, namun situasi paling parah terjadi pada Selasa, (31/10).
Kabut asap yang pekat terlihat sejak pagi dan mengganggu aktivitas masyarakat. Sinar matahari juga tertutup kabut asap.
Meskipun warga tetap berusaha menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa, namun kondisi ini akan menimbulkan kekhawatiran masalah kesehatan.
Warga, terutama yang memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma, merasa cemas bahwa kabut asap ini dapat memicu gangguan kesehatan mereka.
Anton, salah seorang warga yang mengaku menderita asma berat, mengungkapkan kekhawatirannya. “Cukup khawatir, makanya saya menggunakan masker saat keluar rumah,” ujarnya.
Kabut asap bukan hanya mengganggu kualitas udara, tetapi juga dapat mempengaruhi jangka panjang dalam hal kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, dirinya berharap petugas kesehatan setempat dapat mengingatkan warga, terutama mereka yang rentan terkena penyakit.
Pihak berwenang juga diharapkan terus mengawasi situasi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi akar masalah dari kabut asap ini.
“Kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat diharapkan menjadi prioritas untuk mencegah terulangnya situasi serupa di masa depan,” imbuhnya.
Kepala BPBD Kabupaten Empat Lawang Sahrial Podril melalui Sekretaris BPBD, Rupi, mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Tebing Tinggi ini tidak akan berlangsung lama.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan prediksi dari BMKG, Kabupaten Empat Lawang dan sekitarnya akan diguyur hujan dari malam hari. "Kabut asap yang terjadi di beberapa titik di empat lawang ini, akan berangsur-angsur hilang pada siang hari," kata Rupi.
Sebab lanjut Rupi, kabut asap di Empat Lawang ini, merupakan kabut asap kiriman dari arah barat, Lubuklinggau dan Muratara. "Meskipun terdapat titik panas dan kabut asap. Ini belum berdampak pada aktivitas masyarakat," ujarnya.
- Modus Pinjam, Pria di Musi Rawas Gelapkan Motor Teman
- Kesal Dengan Istri, Bayi Satu Bulan di Empat Lawang Dicekik dan Dibanting hingga Tewas
- Polda Sumsel Berkomitmen Tindak Tegas Penyalahgunaan Minyak Ilegal di Muba