K MAKI Minta Keberadaan PT Pusri di Kawasan Padat Penduduk Harus Ditinjau Ulang

Cenveyor pabrik STG PT Pusri terbakar. (ist/net)
Cenveyor pabrik STG PT Pusri terbakar. (ist/net)

Keberadaan pabrik pupuk PT Pusri yang berada di kawasan padat penduduk Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan dinilai harus kembali ditinjau ulang.


Sebab, keberadaan pabrik produksi pupuk plat merah itu dapat membahayakan masyarakat sekitar karena zat amonia yang dapat mengancam kesehatan.

Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K-MAKI) Palembang Boni Balitong menduga PT Pusri menggunakan amonium untuk pembuatan pupuk urea dan pupuk NPK. 

Sehingga, peristiwa kebakaran belt conveyor PT Pusri menjadi potensi dapat memicu ledakan yang dapat memakan banyak korban jiwa baik itu karyawan pabrik maupun masyarakat sekitar.

"Keberadaan PT Pusri di lingkungan padat penduduk harus ditinjau ulang karena bila terjadi kecelakaan kerja berpotensi menelan korban ribuan jiwa manusia", kata Bony, Minggu (20/8).

Dugaan penggunaan zat amonium dalam pabrik PT Pusri itu ditutup secara rapat. Sehingga, info tentang bahaya dari kandungan amonium nitrat tidak diketahui pihak luar.

"PT Pusri seolah tertutup informasi dengan dunia luar sehingga info penting tentang bahayanya omonium nitrat yang terbakar dan diduga dapat menjadi pemicu ledakan besar tidak tidak pernah di ketahui dunia luar", ulas Bony lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, conveyor pabrik STG batubara PT Pusri terbakar pada pukul 01.55 WIB. 

Conveyor yang terbakar tersebut berada di dekat dermaga kapal pengangkutan pupuk melalui perairan sungai Musi. 

Peristiwa kebakaran ini viral di media sosial Instagram dalam video yang beredar kobaran api cukup besar. Manajemen PT Pusri Palembang akhirnya angkat bicara terkait insiden terbakarnya conveyor menuju Steam Turbin Generator (STG) Batu Bara yang berlangsung pada Jumat (18/8) dini hari tadi.

Vice President Humas PT Pusri Rustam Effendi  mengatakan, kejadian tersebut bermula saat api muncul di atap penutup Conveyor Gallery, sekitar pukul 01.45 WIB. Penutup Conveyor Gallery ini berfungsi untuk melindungi belt conveyor.

Saat api muncul, sistem pemadam yang ada di dalam kawasan pabrik langsung bekerja untuk memadamkan api.

“ Alarm dan sistem proteksi pengamanan berupa fire sprinkler bekerja dengan baik dan didukung oleh pemadam kebakaran milik PT Pusri Palembang, sehingga api berhasil  dipadamkan dalam waktu yang cepat kurang lebih 1 jam,”kata Rustam dalam keterangan pers yang diterima.

Ia menjelaskan, kondisi lokasi pabrik saat ini telah berangsur normal tanpa gangguan apapun. Kejadian itu pun telah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut.

“Kondisi kejadian telah terkendali, Pabrik tetap beroperasi normal dan tidak ada  korban dalam kejadian tersebut. Manajemen Pusri selalu berkomitmen dalam menjalankan aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Atas kondisi tersebut di yakinkan bahwa tidak akan mempengaruhi penyaluran pupuk dan posisi stok pupuk tetap aman sesuai ketentuan di seluruh wilayah rayon,”ujarnya.