Jepang memperingati 78 tahun peristiwa dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat (AS) di Hiroshima yang menewaskan ratusan ribu orang. Tiga hari kemudian, 9 Agustus 1945, bom serupa dijatuhkan di Nagasaki, membuat Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 pada sekutu selama Perang Dunia II.
- Pakai Tanjak di Paripurna Tarik Perhatian, Mgs Syaiful Padli: Semoga Semakin Banyak yang Pakai
- Brimob Polda Sumsel Resmi Miliki 4 Kompi Pasukan Respons Cepat, Ini Tugasnya
- Lebih Elegan Jika Jokowi Mau Menerima dan Berdialog Dengan Demonstran
Baca Juga
Peringatan pada Minggu (6/8) ini dilakukan untuk mengenang korban serangan nuklir pertama di dunia.
Pada Minggu pukul 8.15 pagi waktu setempat, tepat saat bom dijatuhkan 78 tahun lalu, lonceng perdamaian berdentang.
Mengutip The Straits Times, sekitar 50 ribu orang berpartisipasi dalam upacara peringatan di luar ruangan, termasuk para penyintas lanjut usia. Mereka mengheningkan cipta saat musim panas mencapai 30 derajat Celcius.
Upacara peringatan ini dihadiri oleh Perdana Menteri Fumio Kishida, yang menjadi tuan rumah KTT G7.
Pada Mei, para pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan yang menyatakan komitmen mereka untuk mencapai pelucutan senjata tetapi mengatakan, selama senjata nuklir ada, mereka harus berfungsi untuk mencegah agresi dan mencegah perang.
Komitmen itu dinilai Walikota Hiroshima, Kazumi Matsui sebagai sebuah kebodohan. Ia berdalih, seluruh senjata nuklir harus segera dimusnahkan.
“Para pemimpin di seluruh dunia harus menghadapi kenyataan bahwa ancaman nuklir yang sekarang disuarakan oleh pembuat kebijakan tertentu mengungkapkan kebodohan teori pencegahan nuklir,” kata Matsui pada upacara peringatan.
- Sempat Merosot, Harga Emas Mantul Lagi Didorong Aksi Bargain-Hunting
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Harga Emas Spot Tergelincir karena Investor Beralih ke Dolar AS sebagai Aset Safe Haven