Jangan Sampai PTM Terbatas Timbukan Klaster Baru

Suasana hari pertama PTM Terbatas di SMAN 17 Palembang/Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id
Suasana hari pertama PTM Terbatas di SMAN 17 Palembang/Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id

Meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Sumatera Selatan diperpanjang sampai 6 September 2021. Namun sejumlah sekolah di Kota Palembang sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada Senin (30/8).


Menanggapi hal ini anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan, Rizal Kenedy mengatakan PTM ini menjadi langkah awal setelah lama menjalankan pembelajaran daring.

“Memang tatap muka ini sangat penting untuk pembelajaran ya, terutama SMK (Setengah Menengah Kejuruan) karena tidak bisa secara daring terus-menerus. Baik SMA dan SMK tentu membutuhkan praktek untuk pembelajarannya,” ujarnya kepada Rmolsumsel.

Rizal juga mengingatkan agar PTM terbatas ini jangan sampai menyebabkan klaster-klaster baru di tengah pandemi Covid-19. Selama PTM terbatas ini sekolah-sekolah diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.

"Dalam hal ini guru itu harus sudah divaksin, kalaupun murid itupun tidak terlalu wajib dibandingkan dengan guru yang wajib untuk divaksin. Jangan sampaui PTM terbatas ini menimbulkan klaster baru, " tambahnya

Kedekatan serta interaksi antara murid dan guru juga menjadi pertimbangan Rizal mengapa sekolah offline baik segera dilakukan.

"Harapan kita untuk PTM ini tentu menjadi pembelajaran yang baik untuk siswa ya, sebab selain belajar tentang ilmu, disekolah juga menjadi tempat pendidikan karakter serta belajar tentang etika.”

Dalam kewenangannya Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi kewenangan dari Pemerintah Kota Palembang, berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi kewenangan dari pemerintah provinsi.

Berkaitan dengan hal ini, dikutip dari berita Rmolsumsel sebelumnya menjelaskan rencana pelaksanaan PTM Terbatas bagi SD dan SMP bakal digelar pada 6 September 2021.

Walikota Palembang, Harno Joyo menjelaskan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk membuat teknis pelaksanaan PTM terbatas untuk SD dan SMP di Kota Palembang.

Beliau mengaku sistem PTM untuk sekolah sudah sangat diperlukan mengingat sistem daring yang kurang efektif selama dua tahun pelaksanaannya. Sistem daring ini juga menurut beliau menurunkan minat belajar anak sebab rasa bosan yang di alami oleh siswa. 

"Jadi kami mengutamakan pendidikan ini secara langsung, yakni dengan sistem PTM terbatas," ucapnya.