Jabar Butuh Pasokan Oksigen dari Sumsel

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Provinsi Jawa Barat (Jabar)  kebutuhan  oksigen sekitar 400 ton lebih perhari dan ini terus meningkat.


"Setiap hari banyak rumah sakit di kami yang  menyampaikan oksigen habis, oksigen akan habis sekian jam jadi bukan harian lagi,” kata Direktur Utama  Migas Hulu Jabar/ Wakil Ketua Posko Harian Oksigen Jabar, Begin Troys Senin (12/7).

Berdasarkan data yang pihaknya punya suplay oksigen di Jawa sudah full untuk medis sehingga produsen oksigen sudah menggunakan apa yang mereka punya kapasitasnya baik di  Banten, DKI Jakarta , Jawa Barat, Jawa Tegah, DIY, Jaya Timur bahkan sampai ke Bali.

“ Untungnya kami (Jabar) sudah menyiapkan  alat angkut (ISO Tank) melalui BUMD  sekitar 7 Iso Tank masing-masing , sekali angkut bisa 4 Iso Tank, kami juga minta bantuan provinsi lain yang CSR maupun yang kita beli sesuai arahan Gubernur Jabar, Kang Ridwan Kamil kami ditugaskan mencari pasokan oksigen di luar Jawa Barat, atau luar Jawa karena sudah defisit di Jawa,” katanya.

Pihak juga sudah mengisi dua Iso Tank di  Kalimantan Timur namun terlalu jauh dan mungkin selanjutnya  pihaknya mengisinya di Sumsel  di PT Sinar Mas Group. Selain itu pihaknya meminta bantuan Riau dan Banten.

"Untuk urusan ini napas ini menyatukan kita, jadi enggak ada sekat-sekat daerah lagi ini sinergi yang luar biasa  yang Allah takdirkan  bahwa kita semakin bersatu, kita mulai mengisi Iso Tank segera target dari kami berangkat dari Tanjung Priok tanggal 17 atau 18 Juli sampai disini (Palembang) tanggal 19 Juli lalu berangkat ke Pabrik Sinar Mas di OKI hari itu juga  mereka siap bantu loading, unloading, pengisian lalu balik kesini, untuk pengisian butuh dua hari pulang pergi,  asumsi kami lima hari sampai di Jabar untuk 80 ton oksigen,” katanya sembari mengatakan, Jabar defisit oksigen 100 ton perhari.