Inilah 3 Kunci Sukses Vietnam Tangani Covid-19

Vietnam dianggap dunia berhasil menangani pandemi Covid-19, sementara Indonesia sendiri masih berjibaku. Sehingga tak heran Vietnam tidak menerapkan new normal tapi back to normal yakni hidup tanpa social distancing, pergi ke pasar tanpa masker.


Satu hal lagi, jumlah kasus Covid19 di Vietnam bisa dikatakan terkecil di dunia yakni hanya 349 kasus, 23 masih dirawat sementara sisanya sudah sembuh. Bahkan tidak ada satupun yang meninggal.

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengungkapkan sebetulnya dampak dari Covid-19 di Vietnam sama saja dengan Indonesia mulai dari sektor ekonomi, sosial dan lainnya.

"Namun respon Vietnam lebih cepat dari Indonesia. Hal ini tentu beralasan karena wilayah Vietnam berbatasan dengan China. Sehingga apapun yang terjadi di China, Vietnam ikut nguping langsung. Sehingga saat terjadi Corona di Wuhan, pemerintah Vietnam sudah melakukan antisipasi sejak Januari hingga Maret," ungkap Ibnu Hadi dalam diskusi virtual Road To Munas JMSI dengan tema Kisah Sukses Vietnam Tangani Covid-19, Sabtu (20/6/2020).

Ada tiga kunci sukses yang diterapkan Vietnam yakni pertama, respon cepat dari pemerintah Vietnam. Sejak Januari langsung dilakukan rapid tes dan waspada. Dari sekitar 96 juta penduduk Vietnam, 348.150 orang di tes. Hasilnya, ada 349 kasus positif. Dari jumlah itu kini masih ada 23 orang yang dirawat, tidak ada yang meninggal.

"Hampir seluruh mereka yang positif ini berasal dari kasus import. Seperti yang dirawat 23 orang ini, cuma satu kasus lokal," terang terang Ibnu Hadi yang telah bertugas empat di Vietnam ini.

Kedua, sistem negara yang bersifat sosialis membuat semua aturan dan perintah wajib ditaati rakyat. Sehingga saat mereka diwajibkan rapid test, tak ada yang menolak.

Ketiga, disiplin masyarakat dalam menjalankan aturan pemerintah. Sehingga saat ada warga yang positif semua tercatat dan ada kontrak tracingnya.

"Saat ini Vietnam telah menjalankan back normal. Bahkan muali 23 Mei lalu Vietnam menggelar pertandingan liga sepakbola tanpa ada social distancing, menggunakan masker. Pokoknya normal seperti semula. Sekarang Vietnam sudah fokus ke ekonomi mereka saja," ujar Ibnu.

Terkait masalah, pria yang meniti karir di Kemenlu sejak tahun 1989 ini menjelaskan sebetulnya sama saja dengan Indonesia. Rakyat yang tidak mampu mendapat bantuan sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan. Bagi mereka yang terkena PHK akibat Covid mendapat bantuan asuransi sebesar Rp 1,8 juta.

"Ada juga yang ribu tidak kebagian duit insentif, bantuan sembako. Hampir sama lah dengan Indonesia. Hanya saja pemberitaan-pemberitaan yang negatif itu dibatasi sementara yang bagus-bagus diungkap," jelasnya.

Apakah penangana Covid-19 di Indonesia bisa dikatakan gagal, Dubes Ibnu Hadi menampik hal itu karena pola dan perilaku masyakat Indonesia dan Vietnam berbeda. Kalau Indonesia memberlakukan new normal karena situasinya memang itu yang terbaik.