Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, menyampaikan kekecewaan atas gagalnya resolusi gencatan senjata segera di Gaza.
- PBB Gagal Akui Palestina Sebagai Negara
- PBB Soroti Netralitas Jokowi di Pilpres, Timnas AMIN Respons Begini
- Tak Miliki Perwakilan di DPRD , DPC PBB Palembang Apresiasi Pemilih
Baca Juga
Pada Jumat (8/12), Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Resolusi tersebut disponsori bersama oleh hampir 100 negara anggota PBB, mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Keamanan. Inggris, yang juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan dengan hak veto, abstain.
Kekecewaan atas gagalnya resolusi tersebut diungkap oleh Retno ketika menghadiri pertemuan khusus Executive Board Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa pada Minggu (10/12).
"Dalam pertemuan saya sampaikan bahwa Indonesia sangat kecewa Dewan Keamanan PBB kembali gagal mensahkan resolusi mengenai humanitarian ceasefire yang akan dapat mengurangi penderitaan masyarakat Gaza," kata Retno dalam press briefing usai pertemuan.
Meski begitu, Retno menekankan bahwa upaya untuk memperbaiki situasi di Gaza harus terus dilakukan.
"Kita tidak boleh menyerah. Never give up," tandasnya.
- PBB Gagal Akui Palestina Sebagai Negara
- Kolaborasi dengan Yordania, Indonesia Terjunkan Paket Bantuan ke Gaza via Pesawat
- Peringati Enam Bulan Perang, 100.000 Warga Israel Gelar Protes Lawan Netanyahu