Dewan Minta Dinas Perdagangan dan Bulog lakukan Operasi Pasar

Anggota Komisi II DPRD Sumsel Azmi Shofix/ist
Anggota Komisi II DPRD Sumsel Azmi Shofix/ist

Harga beras medium di pasaran yang mencapai Rp11 ribu perkilogram sejak akhir Desember lalu, membuat masyarakat makin kesulitan ditengah masa pandemi Covid-19.


Komisi II DPRD Sumsel meminta kepada Dinas Perdagangan Provinsi dan Kabupaten beserta Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel, untuk melakukan operasi pasar melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) dengan menekan harga beras di pasaran.

Anggota Komisi II DPRD Sumsel Azmi Shofix meminta kepada Bulog untuk segera menggelar operasi pasar. Hal ini untuk menekan harga beras di pasaran.

"Bulog mempunyai stok Beras CBP yang cukup untuk melakukan operasi pasar melalui program KPSH dengan harga tebus Rp 8.300,- per kilo gram," kata Azmi Shofix.

Bukan hanya itu saja, politikus Demokrat ini meminta Dinas Perdagangan Provinsi maupun Dinas  Perdagangan Kabupaten/Kota untuk berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar agar harga beras tidak semakin melambung.

"Beras merupakan penyumbang inflasi tertinggi, oleh karena itu yang harus ditekan lebih dulu adalah harga beras agar supaya harga bahan pokok lain tidak ikutan naik. Dengan operasi pasar di pasar-pasar tradisional maka harga akan stabil,"ujar Azmi.

Dengan operasi pasar harga beras yang ada di Bulog Rp8300 perkilogram dapat membantu masyarakat yang saat ini sedang mengalami kesulitan karena lonjakan harga dan dampak covid 19. 

"Ini akan sangat membantu masyarakat, oleh karena itu lebih cepat lebih baik, karena saat ini mayoritas sedang masa tanam padi otomatis suplai beras di lapangan sangat sedikit, sedangkan panen masih lama sekitar akhir Maret baru panen raya, apabila harga di pasaran tidak segera diintervensi melalui operasi pasar maka harga akan cenderung semakin tinggi" kata dia.

Ditambahkan Azmi, spekulan menaikan harga karena saat ini musim tanam, sehingga beras langka, otomatis beras akan mengalami kenaikan.

Sebagian besar harga sembako mengalami kenaikan seperti minyak goreng kemasan Rp 20 perliter, kemudian telur ayam mengalami kenaikan yang paling mencolok karena menyentuh angka Rp 30 ribu perkilogram dan lainnya.