Ini Kata Direktur RSPI Sulianti Saroso Soal Pasien Corona

Dua orang warga Kota Depok, Jawa Barat telah dinyatakan positif terjangkit virus corona baru atau Covid-19. Namun keduanya mengaku tidak diberitahu tentang kabar tersebut, bahkan setelah dirinya diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, pada Minggu (1/3) lalu.


Kabar ini pun coba diklarifikasi kepada Jurubicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Dia mengaku, tidak tahu menahu persoalan tersebut. Akan tetapi, pada saat pengakuan pasien corona ini viral di media sosial dan pemberitaan media nasional pada Selasa (3/3) kemarin, Achmad Yurianto langsung menghubungi Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso. Alhasil, jawaban yang didapatnya hanya berupa tawaan.

Dalam jumpa pers hari ini, Direktur RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril buka suara saat dicecar pertanyaan ihwal kejadian tersebut. Menurutnya, ada aturan dalam menyampaikan wabah virus corona yang menyasar dua pasien ibu berumur 64 tahun dan puterinya yang berusia 31 tahun.

"Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, Rabu (4/3).

Lebih lanjut, Syahril mengatakan bahwa posisinya selaku Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso tidak berhak untuk menyampaikan wabah ini. Terlebih, harus menyampaikan secara langsung pada dua pasien positif. Oleh karena itu, pihak rumah sakit tak bisa mengumumkan secara langsung perihal infeksi virus corona kepada dua pasiennya.

Meskipun dalam kasus ini, dua pasien baru tahu positif virus corona seusai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi keterangan resmi pada Senin (2/3) kemarin lusa. "Saya pun sebagai dirut tidak boleh bicara. Itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin Presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UU-nya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," katanya.

Berdasarkan pesan salah seorang pasien terjangkit corona berumur 31 tahun yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, sang pasien mengaku bingung lantaran identitas dirinya dan ibunya sudah terungkap di media massa karena positif terjangkit virus corona. Tak hanya itu, bahkan foto dirinya telah tersebar melalui Grup WhatsApp.

Dalam isi pesan tersebut dikatakan, dirinya mengaku mengalami batuk dan demam sejak 16 Februari 2020. Sejak mengalami batuk dan demam, dia mengaku tak pernah keluar rumah. Kemudian pada Kamis, 27 Februari 2020, lantaran tak kunjung sembuh, ia bersama ibunya memutuskan untuk memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga Depok.

Dari hasil pemeriksaan, ia divonis terkena bronchopneumonia dan ibunya terkena tifus. Lantaran itu, dia tak pernah terpikir bakal terkena virus corona. Kemudian pada Jumat 28 Februari 2020, pasien tersebut mengaku menerima info dari rekannya di Malaysia, jika ada WNA Jepang yang positif terkena virus corona usai dari Amigos, Kemang dan Paloma, Menteng.

Karena itu, dirinya menginformasikan kepada dokter untuk diperiksa. Namun, ia justru diisolasi tanpa diberikan informasi, bahwa dirinya terkena corona pada hari Minggu 1 Maret 2020 di RSPI Sulianti Saroso.

Di samping itu, si pasien juga mengaku tidak mengenal WNA Jepang yang disebutkan melakukan kontak langsung dengannya. Sebab katanya, ketika acara dansa di Paloma dirinya berada di tempat yang salah dan waktu yang salah. Ia mengaku sengaja tak berkomentar di Grup WhatsApp karena bingung, lantaran hingga kini belum ada dokter yang menjelaskan hasil dari pemeriksaan dirinya dan sang ibu.

Bahkan dirinya memberikan kontak keluarga hingga teman terdekat untuk diambil sampelnya oleh Dinas kesehatan. Pasien tersebut mengatakan dirinya akan melakukan untuk semua masyarakat dan menghargai kepada masyarakat agar tidak menyebarkan fotonya.

Tak hanya itu, ia mengaku saat ini stres di dalam ruangan isolasi, karena pemberitaan dari media sosial hingga media massa terkait dirinya dan foto-foto yang tersebar. Meski begitu, ia mengapresiasi jika orang-orang yang dikenalnya tak menyebarkan foto-foto dirinya dan ibunya. Lebih lanjut, ia mengaku berada di tangan yang baik di dalam ruangan isolasi. Ia mengatakan akan berada di ruang isolasi sampai dinyatakan negatif virus corona.