Wafatnya Wali Kota Palembang 1993-2003 H Husni tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar. Namun sosoknya yang sederhana berkesan bagi setiap orang yang mengenalnya.
- H Husni, Wali Kota yang Sukses Pimpin Palembang di Masa Transisi Orde Baru
- Akui Banyak Belajar dari H Husni, Herman Deru Selalu Konsultasi soal Ini saat Pertama Jabat Bupati
- Kondisi H Husni Sempat Membaik Sebelum Meninggal, Herman Deru: Beliau Sudah Sepuh
Baca Juga
“Kita sangat berduka sekali telah kehilangan sosok penting bagi masyarakat Kota Palembang,” ujar Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda ditemui di rumah duka, Selasa (11/1).
Menurut Finda, sosok H Husni dikenal luas sebagai orang yang baik, humanis, dan sangat penyabar baik ketika menjabat sebagai orang nomor satu di Palembang maupun setelah pensiun.
Finda pun pernah merasakan sendiri bagaimana berdiskusi langsung dengan H Husni. Tutur lembut H Husni saat memberikan nasihat sangat melekat di ingatannya.
“Setiap kata yang keluar dari mulutnya seolah menenangkan. Kita juga sering mendapatkan petuah dari beliau tentang Kota Palembang,” kata Finda.
Finda mengingat sosok H Husni semasa hidup yang tidak pernah terlihat mengumbar kemarahan. Bahkan Finda merasa beruntung masih sempat berdiskusi dengan H Husni mengenai pembangunan Kota Palembang ke depan.
“Kita bersyukur, beliau meski sudah tidak menjabat, sudah sepuh, tapi masih juga memikirkan bagaimana Kota Palembang ini,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya. Menurut Mawardi, sosok H Husni sangat krusial dalam membangun Kota Palembang.
“Kota Palembang telah kehilangan sosok mantan Wali Kota yang penting. Mengingat beliau sangat berjasa dalam pembangunan Kota Palembang,” ujarnya.
Di mata Mawardi, H Husni dikenal sebagai sosok yang santai dan juga sederhana. Baik saat menjabat sebagai Wali Kota ataupun ketika tidak menjabat lagi, H Husni tetap dikenal sebagai sosok yang tidak sombong dan penyabar.
“Saya juga sangat mengenal sosok beliau ini sebagai sosok yang santai, penyabar, dan tentunya tidak sombong. Sangat baik ke semua orang,” tuturnya.
Mengenai sifat sederhana dan tidak pemarah itu dibenarkan menantunya yang juga Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Menurut Deru, jika H Husni tidak senang atas sesuatu, maka orang yang akan dimarahinya itu diajak berbincang empat mata.
“Marahnya beliau itu manggil lalu diajak ngobrol berdua. Jarang sekali beliau itu saya lihat marah di depan orang,” ucap Deru.
Lalu soal sikap sederhana, Deru menceritakan pernah di tahun 1997 H Husni menelponnya. Saat sedang di Jakarta dan mendatangi pameran perumahan, mendadak H Husni ingin membeli rumah di Jakarta.
“Bayangkan, 40 tahun menjadi abdi negara tidak punya rumah di Jakarta. Akhirnya saya belikan rumah di Jakarta. Jadi kalau urusan dinas, beliau ada rumah di Jakarta,” terang Deru.
Namun begitu Percha Leanpuri terpilih menjadi anggota DPD RI tahun 2009, rumah yang dibelikan Deru tersebut dikembalikan dan diberikan kepada Percha.
“Alasan beliau memberikan rumah ke Titi (Percha) simpel saja, mungkin saja Percha mau tinggal di situ untuk dinas,” ujar Deru menahan haru.
“Artinya bapak itu memang orangnya sederhana. Meski tidak meninggalkan harta yang melimpah tapi dia meninggalkan budi pekerti. Kita diajarkan untuk tidak materialistis,” imbuhnya.
- H Husni, Wali Kota yang Sukses Pimpin Palembang di Masa Transisi Orde Baru
- Akui Banyak Belajar dari H Husni, Herman Deru Selalu Konsultasi soal Ini saat Pertama Jabat Bupati
- Kondisi H Husni Sempat Membaik Sebelum Meninggal, Herman Deru: Beliau Sudah Sepuh