Hendak Pulang ke Rumah, Seorang Pelajar SMA di Palembang Dikeroyok Sekelompok Pemuda

RRYL (16) saat memberikan keterangan kepada wartawan saat ditemui dikediamannya. (Fauzi/RMOLSumsel.id)
RRYL (16) saat memberikan keterangan kepada wartawan saat ditemui dikediamannya. (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Seorang siswa SMA di kota Palembang berinisiaL RYL(16) bersama ibunya membuat laporan di SPKT Polda Sumsel lantaran telah menjadi korban pengeroyokan pada Rabu (29/11) kemarin.


Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning depan SMK Negeri Sumsel kota Palembang ketika korban hendak pulang ke rumah.

Diceritakan RYL, pengeroyokan yang dialaminya berawal saat ia baru pulang sekolah. Ketika berada di depan SMK Negeri Sumsel dirinya melihat ada gerombolan anak muda berkumpul. Salah satu gerombolan tersebut langsung berteriak bahwa dirinya adalah target yang dituju. 

"Saat itu tiba-tiba ada yang teriaki saya, lalu saya dikejar dan motor ditarik dari belakang sampai jatuh dan saya pun kabur ke pinggir lalu saya dikejar dan disitulah saya dikeroyok,"katanya, Senin, (04/12).

Menurutnya, gerombolan siswa yang mengeroyoknya berjumlah lebih dari 10 orang. Ia pun langsung dikeroyok hingga mengalami beberapa luka di sekujur tubuhnya.

"Posisi saya masih pakai helm, saya tidak tahu lagi motor saya. Helm saya pecah kacanya mungkin dipukul dengan batu, soalnya ada bekasnya di helm itu, tapi ada yang pakai tangan kosong, saat itu satpam dari sekolah disana yang menolong saya,”ujarnya.

Nyawa RYL pun sempat diselamatkan oleh Satpam SMK Negeri Sumsel. Korban langsung pergi ke rumah kakak sepupunya yang tak jauh dari TKP.

"Saya masih panik menuju rumah kakak saya, saya menenangkan diri dan memeriksa luka-luka saya, lalu saya bersama keluarga ke RS Bhayangkara Palembang," tuturnya.

Sementara itu, Sayuti (39) ibu kandung korban mengaku sudah mendapatkan informasi terduga para pelaku pengeroyokan anaknya merupakan siswa dari SMK Negeri Sumsel itu.

"Anak saya luka di tangan kanannya, memar di kepala dan leher juga di bagian punggung, setelah kami dari rumah sakit, sekitar pukul 21.00 wib kami mendatangi Polda Sumsel untuk membuat laporan," ungkapnya.

Laporan korban sudah diterima dengan nomor registrasi Nomor : STTLP/835/XI/2023/SPKT Polda Sumsel

"Anak saya jadi trauma untuk bersekolah, dengan kejadian ini saya berharap kasus pengeroyokan yang menimpa anak saya bisa diusut tuntas dan pelakunya segera ditangkap kami juga sudah ke pihak sekolahan tersebut, namun belum ada tanggapan,"tandasnya.